Pertama, menurut Efrianto, Jaelani adalah seorang politisi muda yang berhasil menarik minat anak-anak muda untuk bergabung menjadi tim suksesnya hingga ke tingkat akar rumput.
"Sepertinya, figur Jaelani ini pintar membentuk kekuatan tim yang rapi bekerja. Berdasarkan real count KPU yang terus diupdate, suara Jaelani ada di setiap TPS. Ini artinya, timnya ada hingga di berbagai TPS," jelasnya.
Kedua, Jaelani selalu mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan desa yang merupakan basis pemilih yang paling mendasar. Kata Efrianto, kunjungan langsung ke desa-desa akan berdampak positif pada elektoralnya.
Sehingga menurut Efrianto, basis suara Jaelani didominasi oleh masyarakat pedesaan yang mayoritas bekerja sebagai petani, nelayan, peternak, serta kalangan bawah lainnya.
"Kita tahu, pak Jaelani ini memiliki tagline lebih dekat dengan desa. Bahkan melakukan kunjungan di desa-desa jauh sebelum momen politik. Basisnya ini terus dijaga sejak Pemilu 2019," ujarnya.
Basis pemilih Jaelani di sektor petani, nelayan, dan peternak tercermin dalam perolehan suaranya pada Pemilu 2024.
Misalnya, Jaelani berhasil memperoleh suara terbanyak di kepulauan Muna Raya, dengan perolehan hampir mencapai 40 ribu suara. Selain itu, Jaelani juga berhasil meraih suara maksimal di wilayah Kepulauan Buton dan Pulau Wawonii yang mayoritas penduduknya adalah nelayan.
"Kita tahu, Muna, Muna Barat dan Buton Utara ini kultur masyarakatnya adalah petani dan nelayan. Termasuk peternak. Di Kepulauan Buton juga suaranya membeludak. Artinya, Jaelani memiliki sebaran pemilih yang besar khususnya para petani, nelayan dan peternakan," jelasnya.
Editor : Asdar Zuula