KENDARI, iNewsKendari.id - Inflasi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada bulan November 2024 tercatat 0,29 persen, lebih rendah dibading inflasi nasional sebesar 0,30 persen.
Angka inflasi ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, yang dirilis, Senin (2/12/2024).
Data statistik yang dikeluarkan, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,83 persen, dengan andil deflasi 0,27 persen.
Beberapa komoditas yang berkontribusi pada inflasi bulanan di Sultra antara lain tomat dengan andil inflasi sebesar 0,11 persen, ikan layang dengan andil inflasi sebesar 0,07 persen, dan bawang merah yang memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen.
Meskipun demikian, terdapat komoditas yang justru memberikan andil deflasi terhadap inflasi bulan ini, seperti beras yang memberikan andil deflasi sebesar 0,05 persen, ikan kembung dengan andil deflasi 0,03 persen, serta ikan bandeng dan telur ayam ras yang masing-masing memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen.
Secara tahunan, inflasi Sultra tercatat sebesar 1,05 persen, yang berada di bawah rata-rata inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,55 persen. Dalam peringkat inflasi Year on Year antar provinsi, Sultra menempati posisi ke-9 dari 38 provinsi di Indonesia. Inflasi tertinggi tercatat di Provinsi Papua Tengah sebesar 4,35 persen, sementara inflasi terendah tercatat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang hanya mencapai 0,22 persen.
Beberapa komoditas yang berkontribusi pada inflasi Year on Year di Sultra antara lain sigaret kretek mesin (SKM) dengan andil inflasi sebesar 0,33 persen, emas perhiasan dengan andil 0,31 persen, serta ikan cakalang yang memberikan andil inflasi sebesar 0,09 persen.
Editor : Asdar Zuula