get app
inews
Aa Text
Read Next : Inflasi Sultra pada November 2024 Stabil dan Lebih Rendah Dibanding Inflasi Nasional

Inflasi Stabil di Nataru, Pj Gubernur Sultra: Ini Hasil Kerja Keras Kita Bersama

Jum'at, 03 Januari 2025 | 01:18 WIB
header img
Inflasi Stabil di Nataru, Pj Gubernur Sultra: Ini Hasil Kerja Keras Kita Bersama.(Foto: Istimewa)

KENDARI, iNewsKendari.id - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menjaga inflasi tetap stabil selama momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Berdasarkan laporan resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Kamis (3/1/2025), inflasi bulanan di Desember 2024 tercatat sebesar 0,29%, lebih rendah dari angka inflasi nasional yang mencapai 0,44%.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi di Sultra, dengan kenaikan sebesar 0,90%. Beberapa komoditas seperti ikan selar, daging ayam ras, dan bawang merah turut andil dalam inflasi ini. Sebaliknya, beberapa komoditas lain seperti angkutan udara, ikan cakalang, dan jeruk nipis justru menekan inflasi dengan memberikan andil deflasi.

Secara tahunan, inflasi Sultra mencapai 1,05%, di bawah rata-rata nasional yang sebesar 1,57%. Dengan inflasi tahunan terendah ke-7 dari 38 provinsi, Sultra menunjukkan kestabilan harga yang baik. Dalam perbandingan antar provinsi, inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan, sementara Gorontalo mengalami deflasi.

Komoditas seperti sigaret kretek mesin, emas perhiasan, dan bawang merah menjadi penyumbang utama inflasi tahunan di Sultra, sementara angkutan udara, cabai rawit, dan cabai merah memberikan efek deflasi.

Perkembangan inflasi di berbagai kabupaten/kota di Sultra juga beragam. Kabupaten Konawe mencatat inflasi terendah sebesar 0,22%, sementara Kota Baubau mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,07%. Kota Kendari mencatat inflasi sebesar 0,67%, dan Kabupaten Kolaka sebesar 1,99%.

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, mengapresiasi hasil pengendalian inflasi ini dan menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), pelaku pasar, dan masyarakat. 

“Angka inflasi yang terkendali ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat, terutama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan stakeholder terkait. Kami akan terus memantau dinamika pasar dengan lebih intensif, serta memperkuat langkah-langkah inovatif agar dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan komoditas untuk masyarakat,” ujar Andap.

Editor : Asdar Zuula

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut