PPATK Blokir 28.000 Rekening Dormant Diduga Digunakan Menampung Uang Hasil Kejahatan

Namun, PPATK memastikan bahwa nasabah tetap memiliki hak penuh atas dana mereka. Rekening yang dibekukan sementara dapat diaktifkan kembali melalui prosedur yang telah ditentukan oleh pihak bank.
PPATK juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penggunaan rekening dormant yang dapat disalahgunakan oleh pelaku kejahatan. Untuk itu, masyarakat disarankan melakukan langkah-langkah pencegahan berikut:
1. Menutup rekening yang sudah tidak digunakan untuk menghindari penyalahgunaan.
2. Tidak memberikan data pribadi atau informasi perbankan kepada orang asing.
3. Melaporkan segera ke bank atau pihak berwenang jika menerima dana dari rekening yang tidak dikenal.
Selain itu, pemblokiran rekening ini juga bertujuan untuk memberi tahu pemilik rekening mengenai status dormannya serta menginformasikan kepada ahli waris atau pimpinan perusahaan terkait rekening yang keberadaannya tidak diketahui, terutama dalam kasus nasabah korporasi.
“Penghentian transaksi rekening dormant adalah bentuk perlindungan terhadap pemilik sah rekening dan upaya mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegas Ivan.
Dengan langkah ini, PPATK berharap masyarakat semakin sadar akan risiko transaksi keuangan yang tidak diawasi dengan baik, sekaligus mempersempit ruang bagi pelaku kejahatan finansial dalam menjalankan aksinya.
Editor : Asdar Zuula