Dalam kesempatan ini, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Ardi Praptono, menyampaikan bahwa Sultra memiliki potensi besar dalam komoditi biji pinang. Ardi berharap, Pemerintah Provinsi dapat mendorong para petani untuk terus meningkatkan produksinya.
"Sulawesi Tenggara sendiri masih memiliki potensi produksi 186 ton dengan luas kebun sebesar 623 ha. Hasil produksi pinang akan lebih dapat ditingkatkan dengan menanam varietas unggul pinang Batara," kata Ardi.
Deputi Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia, Bambang, yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Perkebunan Kementan dan Kadis Perkebunan Sultra, menyatakan, Sultra memiliki potensi komoditi yang sangat besar. Bambang menyarankan agar ke depannya, ekspor dapat dilakukan secara langsung dari Pelabuhan Bungkutoko ke berbagai negara.
"Saya titip Pak Gubernur, potensi Sumda di Sultra ini sangat besar, pinang yang dulu hanya menjadi pagar pembatas, saat ini miliki nilai jual tinggi. Segera regenerasi tanaman yang potensial seperti jambu mete yang usianya sudah tua dan diharapkan ekspornya dapat langsung dari Pelabuhan Bungkutoko Kendari ini," katanya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, memberikan respon cepat dengan memerintahkan Perangkat Daerah untuk segera menindaklanjuti hal tersebut.
"Atensi kepada Kepala Perangkat Daerah yang hadir, khususnya Kadis Perkebunan dan Hortikultura, Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan, Kadis Ketahanan Pangan, dan Kadis Perindag, untuk segera memfasilitasi para petani kita sehingga dapat lebih meningkatkan dalam menghasilkan komoditas pertanian yang semakin berkualitas dan berorientasi kepada ekspor," tegas Andap.
Editor : Asdar Zuula