Setelah menemukan wanita yang mereka sukai, para pemuda melemparkan kacang tanah ke dalam wadah yang disiapkan di depan wanita tersebut. Jika salah seorang pemuda tertarik dengan salah seorang gadis, ia akan melemparkan satu butir kacang ke lilin dalam tempayan yang sudah disiapkan. Setelah itu, keluarga pria akan menemui keluarga wanita untuk merundingkan hubungan yang lebih serius.
"Di sini niatnya mencari jodoh. Tradisi ini kamomose, apabila kita tertarik sama cewek kita lempar kacang ke dalam tempatnya. Tadi sudah ada cewek yang saya tandai," kata Rusdi.
Tradisi Kamomose sudah dilakukan sejak zaman Kesultanan Buton. Sebelum muda-mudi melakukan lempar kacang, terlebih dahulu tamu undangan diberi kesempatan untuk melempar kacang. Selanjutnya, para pemuda dan wanita di Buton Tengah melanjutkan tradisi mencari jodoh dengan cara melempar kacang.
Tradisi Kamomose menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat Buton Tengah. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat setempat yang masih melestarikan tradisi tersebut hingga saat ini. Meskipun zaman terus berkembang dan budaya barat semakin merambah ke wilayah ini, namun tradisi Kamomose tetap menjadi identitas yang kuat bagi masyarakat Buton Tengah.
Editor : Asdar Zuula