TOKYO, iNews.id - Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia. Bahkan, bisa dikatakan manusia tidak bisa hidup tanpa air.
Beberapa tahun lalu, seorang Ilmuwan Jepang, Dr. Masaru Emoto memaparkan hasil temuannya yang menggemparkan, bahwa air terbentuk berdasarkan pikiran, lingkungan, dan emosi.
Seperti dikutip dari The Wellness Enterprise, Dr. Masaru Emoto merupakan seorang peneliti air yang cukup terkenal di dunia. Selama lebih dari 20 tahun sampai dia meninggal pada tahun 2014, Emoto telah mempelajari bukti ilmiah tentang perubahan struktur molekul air ketika terkena kata-kata, pikiran, dan niat dari manusia.
Karya hidup Dr. Emoto telah didokumentasikan dalam buku berjudul The Hidden Messages in Water. Dalam bukunya, dia mengungkap bagaimana air yang terpapar oleh manusia yang baik hati akan menghasilkan molekul fisik yang indah. Sebaliknya, jika terpapar oleh manusia yang jahat dan sombong akan menghasilkan molekul fisik yang rusak.
Dia melakukan penelitiannya ini menggunakan Analisis Resonansi Magnetik dan Foto berkecepatan tinggi. Temuannya juga menunjukan bagaimana air yang tercemar dan beracun bisa diubah ke air yang bersih dan sehat dengan doa serta niat yang baik.
Penelitiannya pernah dibuktikan oleh seorang pendeta Jepang bernama Kato Hoki, Imam Kepala Kuil Jyuhouin. Saat itu, dia berdoa selama satu jam di atas Bendungan Fujiwara. Uniknya, air yang sebelumnya memiliki pola kristal keruh bisa menjadi lebih jernih.
Selain doa dan niat baik, Dr. Masaru Emoto juga mempelajari bagaimana sebuah suara mempengaruhi air. Dia menemukan bahwa jenis musik tertentu seperti musik klasik bisa menghasilkan pola kristal yang indah. Sedangkan musik genre heavy metal akan menghasilkan pola kristal yang jelek dan terdistorsi.
Emoto menempatkan air sebagai kesadaran hidup pada dunia ilmiah. Dia menunjukan bagaimana air ternyata memiliki energi yang lebih dari perkiraan yang dibayangkan manusia. Kekuatan pikiran, niat, suara, hingga doa manusia bisa berpengaruh kepadanya.
Setelahnya, mulai muncul ilmuwan lain yang membangun terobosan Dr. Emoto tersebut dengan menawarkan teknologi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah insinyur Austria Bernard Ratheiser. Sejak 1994 dia mengembangkan perangkat yang bisa merestrukturisasi molekul air.
Editor : Asdar Zuula