JAKARTA, iNewsKendari.id - Terdapat beberapa doa yang dapat kita amalkan untuk mengatasi kesulitan dan memohon kesehatan mental. Doa-doa ini diambil dari Al-Qur'an dan hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
Allah SWT memberikan ujian kepada hamba-Nya untuk menguji keimanan dan kesabaran mereka. Hal ini tercantum dalam QS Al-Baqarah ayat 155.
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. ( QS Al-Baqarah, 02 :155).
Oleh karena itu, sebaiknya kita selalu berdoa kepada Allah SWT untuk memohon pertolongan. Dengan demikian, ketika ujian datang, kita berada dalam lindungan dan naungan-Nya serta mendapatkan pertolongan dari-Nya.
Doa juga menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, yang bergantung sepenuhnya pada pertolongan dan kasih sayang Allah SWT.
1. Doa untuk kesehatan mental
Rasulullah SAW mengajarkan putrinya, Fathimah ra, sebuah doa untuk menjaga kesehatan mental, dan meminta Fathimah ra untuk membacanya setiap pagi dan sore hari.
Inti dari doa ini adalah memohon rahmat dan bantuan Allah SWT dalam menyelesaikan masalah kita. Doa ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi.
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ashlih lī sya’nī kullahū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin.
Artinya: Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap (HR An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, Al-Baihaqi).
Ahmad bin Amr bin Dhahak meriwayatkan doa yang serupa dari Rasulullah SAW. Ia menyebutkan bahwa doa ini adalah permohonan yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW saat menghadapi musuh di bukit Uhud.
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ، اكْفِنِي كُلَّ شَيْءٍ وَلا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ikfinī kulla syay’in, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin.
Artinya: Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Cukupilah aku dalam mengatasi segala urusan. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap (HR Ahmad bin Amr bin Dhahak).
Imam Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad meriwayatkan doa yang serupa, yakni doa untuk kesehatan mental. Doa ini dibaca ketika menghadapi kebuntuan dan masalah serta membutuhkan jalan keluar.
اللهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ
Allāhumma, rahmataka arjū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin, ashlih lī sya’nī kullahū, lā ilāha illā anta.
Artinya: Ya Allah, kepada rahmat-Mu kuberharap. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau (HR Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad).
Editor : Asdar Zuula