Pencapaian Bang Jay ini, sekaligus menjadi pelajaran bagi generasi muda saat ini. Bahwa politisi berlatar belakang keluarga sederhana, nyatanya memiliki peluang yang sama dengan mereka yang kaya raya dan punya kuasa.
Termasuk kebanggaan bagi tanah kelahirannya, Pulau Muna. Jaelani ibarat oase di tengah krisis kaderisasi bumi Sowite yang memegang tampuk pimpinan partai politik di Sulawesi Tenggara. Ia membangunkan elit politik di kampungnya yang lama tertidur karena patronasi dan dogmatis bahwa : Mau belajar politik, datang di Muna.
Jaelani telah mengibarkan bendera sendiri. Bendera Mari Menghadirkan Cinta namanya. Ia paham tentang pentingnya regenerasi politik dengan afiliasi yang berbeda. Setidaknya, sumber daya tidak hanya dikelola oleh trah dan kelompok itu saja. Bendera yang levelnya lebih luas harus beragam agar sumber daya terdistribusi secara merata.
Semoga, Bang Jay tetap seperti yang kebanyakan orang kenal. Sederhana dan apa adanya. Selalu turun di bawah dan memperjuangkan kepentingan mereka yang papah. Tetap menebar Mari Menghadirkan Cinta.
Setiap orang punya masa, setiap masa punya orang. Begitu pula soal ujian dan amanah. Datang berdasarkan kadar, kesiapan dan kemampuan seseorang. Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menghembusnya.
Selamat kepada Bang Jay atas pelantikannya sebagai anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara (Sultra). Semoga amanah.
Editor : Asdar Zuula