Andap menjelaskan, tujuan Rapat Koordinasi (Rakor) adalah untuk memahami potensi bencana geo-hidrometeorologi dan gempa di Sultra. Hal ini diharapkan dapat menjadi masukan penting dalam upaya menciptakan Pemilu 2024 dan keadaan Sulawesi Tenggara secara keseluruhan yang aman, lancar, dan kondusif.
"13 hari lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi tahun 2024, segera identifikasikan TPS mana saja yang masuk dalam zona merah cuaca, segera relokasi dan koordinasikan dengan para pihak. Rekan-Rekan agar meningkatkan kesiapsiagaan guna antisipasi potensi bencana. Ingat, 'Salus Populi Suprema Lex Esto' keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," ujar Andap.
Andap menekankan bahwa, koordinasi antar instansi dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci strategis dalam mengurangi risiko bencana saat pelaksanaan Pemilu 2024.
"Akhir-akhir ini kita mulai menghadapi anomali musim dengan intensitas curah hujan yang relatif tinggi dan di atas normal, kemarin ditempat kita di Kolaka telah mengalami banjir yang merusak rumah warga. Saya harap Pemerintah Daerah, Forkopimda, dan seluruh Inkait dapat bersinergi dan koordinasi dengan baik, ini akan jadi kunci strategis penanganan bencana di Sultra apalagi menyambut pelaksanaan Pemilu 2024," kata Andap.
Editor : Asdar Zuula