KENDARI, iNewsKendari.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), menyiapkan langkah-langkah untuk menekan laju inflasi di tahun 2024.
Salah satu strategi yang diambil adalah membangun sentra komoditas bahan pangan yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi di tahun 2023.
Pada rapat koordinasi pengendalian inflasi, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Gubernur, Rabu (3/1/2024) sore, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, menyatakan bahwa Pemprov Sultra telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi di tahun 2024, terutama terkait tiga komoditas penyumbang inflasi tertinggi, yaitu beras, angkutan udara, dan cabai.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Pemprov adalah membangun beberapa daerah di Sultra, menjadi sentra komoditas tertentu, seperti beras, cabai, dan bahan pangan lainnya, guna menjaga ketersediaan pasokan.
Langkah ini, juga mencakup menjaga keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif dengan para stakeholder.
"Nanti ke depan akan buat sentra sentra dengan melibatkan para pihak sehingga akan mempermudah di dalam ketersediaan pangan termasuk juga di dalam distribusinya," kata Andap.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, beras menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Sultra, setelah itu angkutan udara, cabai dan harga mobil.
"Jadi data bps ya yang terakhir kita merilis bahwa angka inflasi tahun kalender itu sama dengan angka inflasi year on year itu tercatat dua koma lima puluh delapan persen, nah itu disumbangkan terutama beras ya, beras masih tinggi kemudian angkutan udara kemudian cabe kemudian juga harga mobil," jelas Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti, di Kantor Gubernur, Rabu (3/1/2024).
Data BPS Sultra menunjukkan bahwa, inflasi di akhir 2023 turun menjadi 2,58 persen, di bawah inflasi nasional sebesar 2,61 persen.
Editor : Asdar Zuula