SOLO, iNewsKendaru.id - Pelatih Timnas Mali U-17, Soumaila Coulibaly tidak puas dengan jumlah gol yang diciptakan timnya saat mengalahkan Timnas Argentina U-17.
Dalam laga final di Stadion Manahan Solo, Jumat (1/12/2023) malam, Timnas Mali U-17 menjadi juara tiga Piala Dunia U-17 setelah mengalahkan Timnas Argentina U-17 dengan skor telak 3-0.
Kata Soumaila Coulibaly, harusnya Timnas Mali U-17 bisa menang dengan hasil lebih banyak 10-0 atas skuad muda La Albiceleste julukan Argentina.
Sebab menurut Coulibaly, Les Aigles julukan Mali yang mendominasi pertandingan sejak babak pertama dimulai banyak menciptakan peluang.
Meski banyak peluang, kata Coulibaly, Timnas Mali U-17 hanya bisa menciptakan 3 gol karena pemainnya tidak tampil 100 persen. Catatan selama pertandingan Timnas Mali U-17 menguasi bola 66 persen, sementara Argentina hanya 19 persen.
"Kalau bisa 10-0 saya minta. Karena tadi seperti yang semua lihat kami membuat banyak peluang. Bila kami bermain 100 persen maka kami bisa membuat banyak gol," kata Coulibaly usai laga.
Sebenarnya, Coulibaly menargetkan Timnas Mali U-17 menjadi juara Piala Dunia U-17. Tetapi pencapian mereka saat ini menjadi juara tiga tetap menjadi hasil yang terbaik.
Kemenangan tersebut juga dinilai Coulibaly, penting bagi para pemain. Sebab saat ini banyak para scouting tengah mencari pemain muda berbakat.
"Saya katakan kepada pemain bahkan sebelum persiapan untuk turnamen ini. Bahwa target kita adalah memenangkan turnamen ini. Ketika gagal di final pertama, saya bilang kita perlu memenangkan final kedua. Ini penting untuk masa depan para pemain muda Mali ini," imbuhnya.
Editor : Asdar Zuula