1. Black Hat Hacker
Black hat hacker adalah orang jahat dari adegan peretasan. Mereka berusaha keras untuk menemukan kerentanan dalam sistem komputer dan perangkat lunak untuk mengeksploitasinya untuk keuntungan finansial atau untuk tujuan yang lebih jahat, seperti untuk mendapatkan reputasi, melakukan spionase perusahaan, atau sebagai bagian dari kampanye peretasan negara-bangsa.
Tindakan individu ini dapat menimbulkan kerusakan serius pada pengguna komputer dan organisasi tempat mereka bekerja. Mereka dapat mencuri informasi pribadi yang sensitif, membahayakan komputer dan sistem keuangan, dan mengubah atau menghapus fungsionalitas situs web dan jaringan penting.
2. White Hat Hacker
White hat hacker dapat dilihat sebagai "orang baik" yang berusaha mencegah keberhasilan peretas topi hitam melalui peretasan proaktif. Mereka menggunakan keterampilan teknis mereka untuk membobol sistem guna menilai dan menguji tingkat keamanan jaringan, yang juga dikenal sebagai peretasan etis.
Ini membantu mengekspos kerentanan dalam sistem sebelum peretas topi hitam dapat mendeteksi dan mengeksploitasinya.
Teknik yang digunakan peretas topi putih mirip atau bahkan identik dengan peretas topi hitam, tetapi orang-orang ini disewa oleh organisasi untuk menguji dan menemukan lubang potensial dalam pertahanan keamanan mereka.
3. Grey Hat Hacker
Grey hat hacker duduk di tempat antara orang baik dan orang jahat. Tidak seperti peretas topi hitam, mereka berusaha melanggar standar dan prinsip tetapi tanpa bermaksud merugikan atau mendapatkan keuntungan finansial.
Tindakan mereka biasanya dilakukan untuk kebaikan bersama. Misalnya, mereka mungkin mengeksploitasi kerentanan untuk meningkatkan kesadaran kerentanan itu ada, tetapi tidak seperti peretas topi putih, mereka melakukannya secara publik. Ini memperingatkan aktor jahat tentang keberadaan kerentanan.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait