KENDARI, iNewsKendari.id - Hacking merupakan tindakan peretasan perangkat dan jaringan digital melalui akses tidak sah. Ada beberapa jenis hacker yang patut diwaspadai.
Hacking mengacu pada penyalahgunaan perangkat seperti komputer, smartphone, tablet, dan jaringan untuk menyebabkan kerusakan sistem, mengumpulkan informasi tentang pengguna, mencuri data pribadi, rekening ATM hingga dokumen penting lainnya.
Sementara hacker, dipandang sebagai pemrogram nakal yang sangat terampil dalam pengkodean dan modifikasi software atau hardware komputer. Namun, pandangan ini tidak mencakup sifat teknis sebenarnya dari hacking.
Hacker semakin berkembang dalam kecanggihan, menggunakan metode serangan tersembunyi yang dirancang untuk benar-benar tidak diperhatikan software keamanan siber dan tim IT. Mereka juga ahli dalam membuat vektor serangan yang mengelabui pengguna agar membuka lampiran atau link berbahaya dan dengan bebas menyerahkan data pribadi sensitif.
Akibatnya, peretasan modern melibatkan lebih dari sekadar anak yang marah di kamar tidur mereka. Ini adalah industri bernilai miliaran dolar dengan teknik yang sangat canggih dan sukses.
Jenis Hacker yang Perlu Diwaspadai
1. Black Hat Hacker
Black hat hacker adalah orang jahat dari adegan peretasan. Mereka berusaha keras untuk menemukan kerentanan dalam sistem komputer dan perangkat lunak untuk mengeksploitasinya untuk keuntungan finansial atau untuk tujuan yang lebih jahat, seperti untuk mendapatkan reputasi, melakukan spionase perusahaan, atau sebagai bagian dari kampanye peretasan negara-bangsa.
Tindakan individu ini dapat menimbulkan kerusakan serius pada pengguna komputer dan organisasi tempat mereka bekerja. Mereka dapat mencuri informasi pribadi yang sensitif, membahayakan komputer dan sistem keuangan, dan mengubah atau menghapus fungsionalitas situs web dan jaringan penting.
2. White Hat Hacker
White hat hacker dapat dilihat sebagai "orang baik" yang berusaha mencegah keberhasilan peretas topi hitam melalui peretasan proaktif. Mereka menggunakan keterampilan teknis mereka untuk membobol sistem guna menilai dan menguji tingkat keamanan jaringan, yang juga dikenal sebagai peretasan etis.
Ini membantu mengekspos kerentanan dalam sistem sebelum peretas topi hitam dapat mendeteksi dan mengeksploitasinya.
Teknik yang digunakan peretas topi putih mirip atau bahkan identik dengan peretas topi hitam, tetapi orang-orang ini disewa oleh organisasi untuk menguji dan menemukan lubang potensial dalam pertahanan keamanan mereka.
3. Grey Hat Hacker
Grey hat hacker duduk di tempat antara orang baik dan orang jahat. Tidak seperti peretas topi hitam, mereka berusaha melanggar standar dan prinsip tetapi tanpa bermaksud merugikan atau mendapatkan keuntungan finansial.
Tindakan mereka biasanya dilakukan untuk kebaikan bersama. Misalnya, mereka mungkin mengeksploitasi kerentanan untuk meningkatkan kesadaran kerentanan itu ada, tetapi tidak seperti peretas topi putih, mereka melakukannya secara publik. Ini memperingatkan aktor jahat tentang keberadaan kerentanan.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait