Petani di Konawe Kepulauan Ditemukan Tak Bernyawa di Kebun, Tubuh Sudah Membengkak

KONAWE KEPULAUAN, iNewsKendari.id - Seorang petani ditemukan sudah tak bernyawa di kebunnya di Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (10/6/2025) sekira pukul 20.00 Wita.

Sebelumnya, petani bernama Nasarudin (50) warga Kelurahan Munse, Kecamatan Wawonii Timur, terlihat berjalan menuju kebun oleh warga bernama Ruslan, pada Minggu (8/6/2025) sekira pukull 11.00 Wita.

Baca Juga

Dukung Petani Konsel, Anggota DPR RI Jaelani Salurkan Alsintan dan Dorong Peningkatan Produksi

Setelah itu, istrinya bernama Amrina, pulang ke rumah setelah bermalam di rumah orang tuanya selama 6 hari, pada Selasa (10/6/2025) pukul 16.00 Wita, tidak menemukan suaminya.

Hingga pukul 18.30 Wita, sang suami belum pulang ke rumah, Amrina langsung meminta bantuan saudaranya Jahaludin, untuk melakukan pencarian di kebun.

Tiba di kebun, Amrina dan Jahaludin, tidak menemukan Nasarudin di rumah kebun, mereka kemudian melanjutkan pencarian. Hasilnya Nasarudin, ditemukan terbaring di tanah dengan kondisi tubuh sudah mebengkak dan membusuk.

Baca Juga

Alsintan untuk Petani Konawe, Langkah Nyata Anggota DPR RI Jaelani Majukan Pertanian di Sultra

Menurut Kapolsek Waworate, Ipda La Ode Sadli, saat ditemukan disamping almarhum terdapat keranjang berisi buah pala, botol plastik berisi air minum dan parang masih terikat di pinggangnya.

"Setelah menemukan almarhum, Amrina dan Jahaludin pulang ke kampung untuk meminta bantuan warga," ujar Ipda La Ode Sadli, Rabu (11/6/2025).

Lanjut Sadli, Warga mengevakuasi jenazah almarhum dari kebun menuju rumah kakaknya di Desa Lapulu, Kecamatan Wawonii Timur.

Baca Juga

Kolaborasi Pemda Muna Barat Bersama Anggota DPR RI Jaelani Wujudkan Ketahanan Pangan

"Jenazah almarhum dikebumikan pukul 00.30 Wita di Desa Lapulu Kecamatan Wawonii Timur," kata Sadli.

Sadli juga mengungkapkan, berdasarkan keterangan istrinya, beberapa hari lalu almarhum mengeluhkan sakit bagian dada.

"Keluarga almarhum menganggap meninggalnya almarhum karena penyakit dan menolak untuk dilakukan visum atau autopsi mengingat mayat sudah membusuk sehingga harus segera dimakamkan," tutup Ipda La Ode Sadli.

Editor : Asdar Zuula