Jangan Lewatkan Hari Tasyrik! 5 Ibadah Ini Sangat Dianjurkan

JAKARTA, iNewsKendari.id - Hari Tasyrik merupakan momen istimewa yang dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah. Hari-hari ini jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, atau tiga hari setelah Iduladha. Dalam pandangan para ahli bahasa dan fikih, disebut "Tasyrik" karena pada masa itu daging kurban dijemur di bawah matahari untuk diawetkan sebagai dendeng.
Menurut Ustaz Muhammad Ajib, MA dari Rumah Fiqih Indonesia, Imam Syafi’i rahimahullah sangat menganjurkan memperbanyak takbir dan doa pada hari-hari besar Islam, termasuk malam Hari Raya, malam Jumat, awal Rajab, dan pertengahan bulan Sya’ban. Imam Syafi’i menyebut doa-doa di waktu tersebut sebagai doa yang sangat mustajab.
Amalan yang dianjurkan selama Hari Tasyrik mencakup berbagai bentuk zikir, seperti takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih, serta memperbanyak doa dan ibadah lainnya. Para ulama telah sepakat bahwa memperbanyak takbir merupakan salah satu sunnah yang sangat ditekankan selama hari raya, berdasarkan praktik Rasulullah SAW dan para sahabat.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
“Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari-hari yang berbilang.” (QS. Al-Baqarah: 203)
Ibnu Abbas menjelaskan bahwa hari-hari yang dimaksud adalah Hari Tasyrik. Ikrimah juga menambahkan bahwa dzikir dalam konteks ini adalah takbir yang diucapkan setelah shalat wajib: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Membaca takbir setelah setiap shalat fardhu menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Amalan ini merupakan sunnah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat, dan banyak dalil dari Al-Qur'an maupun Hadis yang mendukungnya.
Pelaksanaan kurban tidak hanya terbatas pada tanggal 10 Dzulhijjah, tetapi juga dapat dilakukan hingga akhir Hari Tasyrik, sebagaimana dijelaskan oleh ulama dalam mazhab Imam Syafi’i.
Doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca di Hari Tasyrik adalah:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201)
Doa ini termasuk doa yang sangat sering dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana disampaikan oleh Imam Syafi’i dari Abdullah bin Sa’ib.
Menurut Ibnu Katsir, doa ini mencakup semua permohonan kebaikan di dunia dan akhirat, termasuk perlindungan dari segala bentuk keburukan dan azab.
Hari Tasyrik juga merupakan waktu untuk bersyukur dengan menikmati rezeki dari hewan kurban. Dalam syariat, puasa dilarang di hari-hari ini karena merupakan waktu makan, minum, dan zikir kepada Allah.
Selain takbir, dianjurkan pula memperbanyak dzikir secara umum, baik dzikir setelah shalat maupun dzikir dalam kondisi apa pun. Menurut mazhab Imam Syafi’i, dzikir dimulai dari Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga Asar di hari terakhir Tasyrik (13 Dzulhijjah).
Firman Allah SWT:
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
"Dan mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan."
Hadis dari Imam Ahmad juga menyebutkan:
"Tidak ada hari yang amalannya lebih dicintai oleh Allah selain hari-hari sepuluh (awal Dzulhijjah). Maka perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya."
Dengan mengamalkan ibadah-ibadah ini selama Hari Tasyrik, umat Islam dapat meraih pahala besar dan keberkahan. Semoga kita termasuk orang-orang yang memanfaatkan hari-hari ini dengan sebaik-baiknya.
Wallahu a’lam.
Editor : Asdar Zuula