Refleksi HUT ke-61 Sultra; Ketahanan Pangan, Tambang dan Hutan kita

HUT ke-61 Sultra kali ini mestinya tidak hanya sebagai perayaan seremonial belaka, melainkan menjadi platform untuk memperkuat dialog dan kemitraan yang konstruktif dari semua stakeholder.
Mulai dari membangun kesadaran pentingnya ketahanan pangan, dampak kerusakan lingkungan terhadap ketersediaan pangan serta upaya bersama mendorong pelestarian lingkungan dan praktik pertanian berkelanjutan.
Dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan tersebut, dibutuhkan kehadiran pemerintah dalam hal inovasi, keberpihakan kebijakan dan penggunaan teknologi keberlanjutan di sektor pangan.
Sistem pertanian kita saat ini harus lebih dimodernisasi melalui teknologi agar hasilnya lebih efisien, ramah lingkungan dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Tidak kalah pentingnya adalah pemanfaatan varietas pangan lokal yang tentunya tahan terhadap kondisi perubahan iklim. Termasuk pemberdayaan petani lokal dalam bentuk dukungan akses modal, pelatihan, pasar yang adil dan hak atas lahan. Sebab, kesejahteraan petani lokal merupakan fondasi ketahanan pangan secara nasional.
Untuk itu, pada momentum HUT Sultra ke-61 ini tidak boleh lewat begitu saja. Perlu adanya konsensus bersama dalam mewujudkan perubahan paradigma pembangunan yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan keberlangsungan kehidupan generasi ke generasi.
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi harus seiring sejalan dengan kelestarian lingkungan dan penguatan ketahanan pangan. Bukan sebaliknya. Pembangunan didorong melalui pertumbuhan ekonomi yang malah mengorbankan masa depan anak cucu kita.
Editor : Asdar Zuula