“Saya sangat mengapresiasi PT Ceria Nugraha Indotama atas prakarsanya membangun pusat peribadatan ini,” kata Menteri Arifin usai meresmikan kedua masjid tersebut.
Pada kesempatan itu, Genaral Manager (GM) Site Operations PT Ceria Nugraha Indotama, Wahyu Maradona menjelaskan bahwa pusat peribadatan ini didedikasikan untuk mendukung kesuksesan dan kemaslahatan Proyek Strategis Nasional (PSN) smelter ‘Merah Putih’ PT Ceria Nugraha Indotama baik pada aspek keagamaan, spiritual maupun nilai-nilai Environment, Social dan Governance (ESG).
“Kedua Masjid ini adalah ungkapan rasa syukur Insan Ceria atas Nikmat, Lindungan, Karunia serta keberkahan yang senantiasa Allah SWT limpahkan kepada Insan Ceria dalam melewati proses perjalanan panjang, terjal penuh tantangan yang telah dilalui, sehingga PT Ceria Nugraha Indotama dapat terus berikhtiar sampai hari ini dan Insya Allah berkelanjutan kedepan,” ungkapnya.
“Berangkat dari cerminan tujuan tersebut, kehadiran PT Ceria Nugraha Indotama diharapkan dapat terus berkontribusi dan membawa manfaat bagi Bangsa dan Negara serta menjadi kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya disekitar Wilayah IUP PT Ceria Nugraha Indotama,” sambungnya.
Wahyu menjelaskan, kedua masjid ini memiliki makna filosofis berbeda. Masjid An Naml Ceria, masjid pertama yang berdiri di wilayah IUP PT Ceria Nugraha Indotama, dibangun pada tahun 2021 di atas lahan seluas 143 meter persegi dan mulai difungsikan pada tahun 2022 dengan kapasitas 100 jamaah. Nama "An Naml" diambil dari Surah ke-27 dalam Kitab Suci Al Quran, yang berarti "semut". Dalam Surah An Naml ini, Allah SWT mengajarkan kepada manusia untuk dapat mengambil hikmah dari kehidupan semut.
“Semut adalah hewan yang hidup berkelompok, memiliki kerapihan, kedisiplinan, kekompakan serta memiliki organisasi yang baik agar tidak terinjak oleh bala tentara Nabi Sulaiman yang akan melintas. Allah SWT dalam surah ini juga mengingatkan kepada manusia agar mencukupkan kebutuhan sehari-hari dalam berusaha dan mementingkan kemasalahatan bersama. Inilah yang menjadi salah satu tujuan dan pedoman utama insan Ceria dalam mengimplementasikan visi dan misi PT Ceria Nugraha Indotama,” ungkapnya.
Sementara, Masjid Agung Al Fath Ceria yang merupakan masjid kedua, pembangunannya dimulai pada Desember 2021 dan selesai pada April 2023 dengan luas bangunan 638 meter persegi. Masjid ini berkapasitas 600 jamaah dan mulai digunakan secara aktif pada April 2023. Selain ruang utama untuk shalat, masjid ini juga dilengkapi dengan area wudhu dan selasar yang luas mencapai 238 meter persegi.
Nama Masjid Agung Al Fath diambil dari surah ke 48 dalam kitab suci Al Qur’an yang berarti “Kemenangan”. Sebagaimana diriwayatkan aya-ayat dalam surat ini diturunkan menerangkan kemenangan-kemenangan yang diraih Nabi Muhammad SAW dalam perjuangan yang dilalui beliau serta kesempurnaan Nikmat yang Allah SWT limpahkan kepada beliau.
Sebagaimana diriwayatkan Imam Al Bukhari, bahwasanya saat penaklukan kota Makkah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku satu surah, sudah itu benar-benar lebih aku cintai dari seluruh apa yang tersinari oleh matahari. Lalu beliau membaca, "Inna Fatahna laka Fathan Mubina"" (HR Bukhari).
“Seperti digambarkan sebelumnya, bahwa Ceria telah melalui perjalanan yang panjang, terjal, penuh tantangan namun dengan terus berikhtiar, istiqomah mengamalkan hikmah serta pelajaran dalam ayat-ayat dalam surah Al Fath ini, Insya Allah insan Ceria akan senantiasa mendapatkan limpahan Nikmat dari Allah SWT didalam setiap perjalanannya,” jelasnya.
Setelah acara peresmian kedua masjid tersebut, kegiatan Menteri ESDM Arifin Tasrif kemudian dilanjutkan dengan ibadah bersama unsur manajemen dan karyawan PT Ceria Nugraha Indotama.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait