Untungnya, personel TNI yang berada di lokasi, bisa meredam kemarahan kedua kelompok massa.
Dalam unjuk rasa tersebut, warga menuntut agar Kepala Desa Wambulu yang bernama La Tajura, mundur dari jabatannya karena dianggap telah meresahkan mereka.
Tuntutan ini disuarakan warga, karena dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Kepala Desa La Tajura. Selain diduga menggelapkan gaji anggota BPD, Tajura juga diduga terlibat dalam praktik korupsi pada beberapa proyek desa, berupa proyek fiktif. Selain itu, tindakan pemotongan dana BLT hingga Rp100 ribu per kepala keluarga membuat warga merasa muak.
"Keluhan masyarakat terkait dugaan markup anggaran dalam artian bahwa ada dugaan ada anggaran tapi fisiknya tidak ada, gaji bpd dari januari sampai desember tidak dibayarkan, blt dari 2020 diduga dari dua 2023 itu selalu disunat," jelas Aziz, pengunjuk rasa.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait