Meski orang tua Doni Anansa berprofesi sebagai petani dan guru biasa di Kabupaten Konawe, namun mereka berharap putranya tetap diloloskan mewakili Sultra sebagai paskibraka di Istana Negara, sebab dengan tidak lolosnya Doni akan berdampak pada psikologinya.
"Yang kami takutkan kalau ketidak lolosannya akan berdampak pada psikologi sehingga berbuat untuk hal-hal yang kami tidak inginkan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Sulawesi Tenggara, Harmin Ramba sebagai penanggung jawab seleksi Paskibraka Nasional dan Provinsi Sultra mengatakan, dua nama Paskibraka yang lolos ke tingkat nasional berasal dari Kota Baubau yakni Wiradinata Setya Persada dan Nadira Syalvallah.
"Kita sudah tetapkan dua orang yang baik dari yang terbaik dari semua aspek penilaain dari proses seleksi yaitu Wiradinata dan nadira dari Baubau,". ujar Harmin pada Selasa (11/7/2023).
Namun saat dikonfirmasi soal pergantian nama calon paskibraka asal Konawe, Kepala Kesbangpol Sultra belum memberikan keterangan.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait