NEW DELHI, iNews.id – Politikus India, Nupur Sharma, yang menghina Nabi Muhammad SAW, telah diadukan Polisi di New Delhi, Kamis (9/6/2022).
Sharma diperkarakan atas dugaan “menghasut orang-orang yang berakibat memecah belah masyarakat” di media sosial. Pengaduan itu dilakukan beberapa hari setelah pernyataan juru bicara nonaktif partai berkuasa di India itu, tentang Nabi Muhammad SAW, yang menimbulkan reaksi keras diplomatik.
Banyak negara, mayoritas Muslim mengutuk India, setelah Sharma juru bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP), partai pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, mengomentari kehidupan pribadi Nabi Muhammad SAW, selama debat di Televisi baru-baru ini, yang dianggap menghina Islam.
Negara-negara Teluk telah menyeruhkan boikot produk India. Sementara itu, BJP menangguhkan Sharma, dan memintanya untuk bersuara lebih bertanggung jawab di depan umum.
Polisi Delhi telah mendaftarkan dua pengaduan awal—yang dikenal sebagai laporan informasi pertama—berdasarkan analisis media sosial terhadap mereka yang mencoba mengganggu ketenangan publik dan menghasut orang yang berakibat memecah belah.
“Satu pengaduan berkaitan dengan Nupur Sharma dan yang lain pengaduan terhadap beberapa entitas media sosial,” kata departemen kepolisian itu di Twitter, tanpa merinci unggahan apa yang memicu keluhan dan entitas apa.
“Saat pemberitahuan dikirim ke perantara media sosial untuk rincian orang-orang di balik akun/entitas ini, #DelhiPolice mengimbau semua orang untuk berhenti mengunggah apa pun yang dapat mengganggu keharmonisan sosial dan komunal.”
Di India, pengajuan pengaduan adalah proses pertama dalam penyelidikan polisi dan biasanya diikuti dengan interogasi terhadap terdakwa.
Sharma tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim melalui pesan langsung Twitter. Reuters tidak dapat menemukan nomor telepon atau alamat email miliknya. Seorang juru bicara BJP tidak menjawab teleponnya.
Sharma mengatakan di Twitter pada Minggu, komentarnya tentang Nabi (Muhammad SAW) itu sebagai tanggapan atas “penghinaan dan perendahan kehormatan yang terus-menerus” terhadap dewa Hindu selama debat TV, tapi dia telah mencabut pernyataannya.
Banyak stasiun Televisi India secara teratur menyelenggarakan debat tentang isu-isu komunal di mana pembicara Muslim dan Hindu saling berteriak.
Sebuah partai politik dan agama di Pakistan, Jamaat-e-Islami, telah menyerukan pawai protes di Islamabad ke Kedutaan India pada Kamis ini menentang pernyataan Sharma.
Editor : Asdar Zuula