Iran Disebut Semakin Kuat Usai Diserang AS, Medvedev: Sekutu Siap Kirim Nuklir

JAKARTA, iNewsKendari.id - Ketegangan global kembali memuncak setelah pernyataan mengejutkan dari Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia sekaligus Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional negara tersebut. Lewat unggahan di media sosial, Medvedev mengklaim bahwa sejumlah negara bersiap mengirimkan hulu ledak nuklir langsung ke Iran.
Pernyataan ini muncul tak lama setelah Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025) pagi.
Dalam cuitannya di platform X, Medvedev menyebut serangan rudal AS terhadap situs nuklir di Isfahan, Natanz, dan Fordow justru menjadi bumerang.
Alih-alih menghentikan program nuklir Iran, ia menilai tindakan itu justru mempercepat ambisi Teheran untuk memproduksi senjata nuklir.
"Pengayaan material nuklir dan sekarang kita bisa menyebutnya secara terbuka, produksi senjata nuklir di masa depan akan terus berlangsung," tulis Medvedev.
Kementerian Luar Negeri Rusia turut angkat suara, mengutuk keras serangan tersebut. Dalam pernyataan resmi, Moskow menyebut langkah Washington sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan berbagai resolusi Dewan Keamanan.
"Tindakan gegabah ini hanya memperburuk situasi. Kami menyerukan penghentian agresi dan mendesak kembalinya semua pihak ke jalur diplomatik," tegas pernyataan itu.
Iran Didukung Sekutu Nuklir?
Yang paling mengkhawatirkan dari pernyataan Medvedev adalah klaim bahwa beberapa negara, termasuk yang memiliki kekuatan nuklir, siap secara langsung memasok hulu ledak ke Iran. Tanpa menyebut nama secara spesifik, pernyataan ini mengisyaratkan kemungkinan dukungan dari negara-negara sahabat Iran seperti Rusia, China, Korea Utara, dan Pakistan, dengan tiga yang terakhir dinilai paling mungkin mewujudkan bantuan tersebut.
Editor : Asdar Zuula