KONAWE, iNewsKendari.id – Ikan bandeng di tambak warga mati mendadak di Desa Tani Indah, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (7/10/2024).
Menurut pemilik tambak, Kamriadi, ratusan ikan bandeng siap panen, mati mendadak diduga tercemar limbah cair batubara beracun dari aktivitas PLTU industri pengolahan Nikel PT Obbsidian Stainless Steel (OSS) tak jauh dari tambaknya.
Kata Kamriadi, limbah batubara ini diduga masuk dan bercampur air di tambaknya, saat ia memasukan air ke dalam tambak, dini hari.
“Kalau dugaan saya lebih ke ini kayaknya, lebih ke pencemaran dari aktivitas perusahaan ini dari PT OSS. Karena di mana saya menduga besar itu, kemarin malam itu subuh saya buka pintu air karena di mana itu airnya berkurang. Setelah saya airi pada malam itu mati ikan ikan ini, makanya saya ada dugaan ke situ,” kata Kamriadi.
Menurut Humas PT OSS, Bahar, ikan bandeng itu mati massal bukan karena limbah batubara, namun karena cuaca buruk di lokasi tambak.
Bahar mengungkapkan, pihak perusahaan telah melakukan pengolahan limbah dengan baik dan tidak mengalir ke sungai yang digunakan petani tambak ikan.
“Itu (limbah) tidak dikasih keluar ada pembuangan yang kita buat di dalam, tidak ada yang mengalir ke sungai, kita buat kayak kolam di dalam itu sampai lumpur itu bisa diambil pakai eksa (excavator) diangkut lagi dicari lahan di mana penimbunan dibawa di situ,” jelas Bahar.
“Kalau memang hasilnya itu pencemaran dikatakan pencemaran dari perusahaan pasti semua tambak itu ikannya mati, karena satu aliran ini,” imbuhnya.
Akibat kejadian ini, pemilik tambak ikan bandeng rugi ratusan juta rupiah, pasalnya hampir 70 persen ikan mati setelah dirawat kurang lebih setahun.
Editor : Asdar Zuula