get app
inews
Aa Read Next : Angka Inflasi Sultra Terkendali Pasca Idul Fitri 1445 H di Bawah Angka Inflasi Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Tinjau Penanganan Stunting di Kendari, Pj Gubernur Sultra: Angka Stunting Turun

Jum'at, 22 Maret 2024 | 14:27 WIB
header img
Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, memberikan penjelasan penanganan Stunting di Sultra kepada Wapres, KH Ma'ruf Amin, Kamis (21/3/2024). (Foto: Istimewa)

KENDARI, iNewsKendari.id - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), KH Ma'ruf Amin, memantau penanganan stunting di Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Wapres, Ma'ruf Amin didampingi istri, Wury Ma'ruf Amin, memantau langsung penanganan stunting di Puskesmas Lepo-lepo, Kendari, Kamis (21/3/2024).

Kepala Puskesmas Lepo-Lepo drg. Eka Sulistianingrum melaporkan kepada Wapres Ma'ruf Amin, sistem pelayanan Posyandu dengan konsep lima meja. 

"Dalam rangka peningkatan pelayanan Posyandu di Kendari, kami menerapkan pelayanan Posyandu dengan sistem lima meja. Kelima meja tersebut meliputi meja pendaftaran, pengukuran dan penimbangan, pencatatan, penyuluhan dan konseling untuk berikan edukasi terkait mekanisme Pemberian Makanan Tambahan (PMT), serta pelayanan kesehatan berupa Rikes, pemberian vitamin A, obat cacing, dan imunisasi," ungkap drg. Eka Sulistianingrum.

Di tempat yang sama, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, didampingi Kepala Dinas Kesehatan, melaporkan mengenai jumlah stunting dan angka prevalensi stunting di Provinsi Sultra. 

Saat ini kasus stunting di Provinsi Sultra sebanyak 12.898 jiwa. Khusus Kota Kendari terdapat 452 kasus stunting. Untuk Puskesmas Lepo-Lepo saat ini sedang menangani dan memantau 23 anak.

"Untuk angka stunting di Sultra, sejauh ini tren-nya menurun. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), pada September 2023, Sultra berada pada angka 11.4. Alhamdulillah, pada bulan Februari 2024, Sultra turun pada posisi 10.1," ungkap Andap Budhi Revianto.

Langkah konkrit Pemprov Sultra untuk menurunkan angka stunting, kata Andap, melakukan intervensi spesifik meliputi skrining anemia dan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri.

"Ada juga pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dan tambahan asupan gizi bagi bayi dan Balita. Selanjutnya intervensi sensitif yakni pelayanan KB pasca persalinan serta layanan pemeriksaan kesehatan bagi calon Pasangan Usia Subur (PUS)," katanya.

Wapres, Ma'ruf Amin dalam kesempatan tersebut menyampaikan, seluruh orang tua harus terus menjaga gizi dan memperhatikan pola tumbuh kembang anak.

"Anak-anaknya harus sehat. Mari kita sama-sama menjaga anak mulai dari kehamilan sampai lahir dan anaknya bertumbuh dengan sehat," ujar Ma'ruf Amin.

Editor : Asdar Zuula

Follow Berita iNews Kendari di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut