Kepala BPN Sultra Didesak Copot Kepala BPN Bombana Diduga Terbitkan Sertifikat di Tanah Sengketa

KENDARI, iNewsKendari.id - Unjuk rasa massa mengatas namakan Poros Muda Sultra, di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulawesi Tenggara (Sultra), berlangsung ricuh, Selasa (20/6/2023) pagi.

Kericuhan terjadi karena massa kesal tidak dipertemukan dengan Kepala BPN Sultra. Mereka menerobos masuk untuk mencari Kepala BPN Sultra, namun dihalau petugas.

Massa yang kesal dan kecewa, melakuan penyegelan di pintu masuk Kantor BPN Sultra, menggunakan spanduk bertuliskan tuntutan mereka.

Dalam unjuk rasa ini, massa mendesak Kepala BPN Sultra, segera mencopot Kepala BPN Bombana, karena dinilai menyalahi prosedur dalam menerbitkan sertifikat tanah di Desa Puununu, Kecamatan Kabaena Selatan. Sebab tanah itu masih status quo atau masih status berpekara di pengadilan.

Massa juga mendesak Kepala BPN Sultra, membentuk tim untuk meninjau lahan sengketa yang telah diterbitkan sertifikatnya oleh Kepala BPN Bombana.

"Kami nilai beradasarkan hasil kajian kami itu tidak prosedural atau cacat hukum. Di mana kita ketahui bersama bahwa, lahan yang telah disertifikatkan sementara ini adalah sedang berproses perkara atau berporses hukum, sehingga tidak ada dasar pijakan yang jelas, yang kemudian dilakukan oleh BPN Bombana untuk menerbitkan sertifikat di atas lahan sengketa," kata Koordinator aksi, Rispan Latuanda

Sengketa lahan seluas kurang lebih 1000 meter persegi di Desa Puununu, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana, antara ahli waris Muhamad Yusrifun dengan Pemerintah Desa Puununu.

Ahli waris keberatan dengan penerbitan sertifikat di atas lahan milik mereka, yang diterbitkan oleh BPN Bombana atas permintaan Kepala Desa.

Editor : Asdar Zuula