JAKARTA, iNewsKendari.id - Menjelajahi Negeri Sakura, Jepang, mungkin akan membuat kita bertanya-tanya mengapa penduduknya jarang memiliki mobil pribadi meski negaranya dikenal sebagai salah satu penghasil merek mobil terkenal. Padahal, Jepang memiliki banyak brand mobil terkenal seperti Toyota, Honda, dan lainnya.
Fenomena ini ternyata berkaitan dengan regulasi pemerintah Jepang yang cukup rumit bagi warganya yang ingin membeli mobil. Berikut adalah beberapa alasan yang mendasar mengapa orang Jepang jarang memiliki mobil pribadi:
1. Sertifikat Lahan Parkir wajib dimiliki
Orang Jepang harus memiliki lahan parkir yang sesuai dengan ukuran mobil yang hendak dibeli sebelum memilikinya. Lahan parkir tersebut bisa berlokasi di dekat tempat tinggal atau bisa disewa bulanan dengan jarak maksimal 2 kilometer dari tempat tinggal. Setelah memenuhi syarat, baru sertifikat lahan parkir bisa diterbitkan dan dibutuhkan saat membeli mobil.
2. Biaya parkir yang mahal
Berbeda dengan Indonesia, di Jepang, mobil tidak boleh diparkir sembarangan di pinggir jalan. Oleh karena itu, orang Jepang harus memakai tempat parkir berbayar yang tarifnya bisa mencapai 100 yen atau sekitar Rp 11.500 per 15-30 menit dan bisa menjadi lebih mahal lagi di area perkotaan, wisata, restoran, atau tempat belanja.
Biaya perawatan mobil di Jepang juga cukup mahal, meliputi inspeksi rutin, penggantian suku cadang, dan sanksi jika pemilik mobil tidak merawat kendaraannya.
Editor : Asdar Zuula