Ingatkan Teman agar Tidak Ribut saat Pesta Miras, Seorang Pemuda di Kendari Kritis

KENDARI, iNewsKendari.id - Pesta minuman keras (miras) sekelompok pemuda di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (11/11/2022) dini hari berujung petaka.

Dalam pesta miras di kamar kos, Jalan A.H Nasution, Lorong Moramo, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari ini, seorang pemuda bernama Boy (20) terluka parah di kepalanya, setelah dikeroyok tiga temannya.

Baca Juga

Pesta Miras Berujung Maut, Seorang Pria Tebas Temannya Hingga Tewas di Konawe Utara

Boy ditemukan tetangganya tergeletak bersimbah darah di kamar kosnya. Dalam kondisi luka parah, Boy dibawa ke Rumah Sakit Umum Kota Kendari, oleh tetangganya.

Pesta miras ini melibatkan korban bersama 7 orang temannya di lantai dua kamar 22. Menurut tetangga, saat itu korban menegur seorang temannya yang baru dikenalnya di pesta miras ini, agar tidak ribut karena mengganggu tetangga.

Rupanya, teguran ini memantik emosi, sehingga korban dikeroyok tiga orang temannya, hingga mengakibatkan luka sobek pada bagian kepala.

Baca Juga

Polisi Razia di Jalan HEA Mokodompit Kendari, 10 Pemuda tengah Pesta Miras Diamankan

"Saya punya teman di dalam dia luka itu, kemudian saya dobrak pintu, saya buka, saya masuk di dalam, kan itu pintu WC sudah terbuka sedikit, jadi saya cuman dorong sedikit saya liat korban sudah terkapar berlumuran darah," jelas tetangga kos korban, Akbar

Mendapat informasi, Kepolisian Polresta Kendari, langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan identifikasi dan meminta keterangan sejumlah saksi.

"Kami menerima laporan bahwa, terjadinya ini diakibatkan kumpulan-kumpul anak-anak di sekitaran lorong tersebut yang mengonsumsi dalam arti pesta miras, terjadi perselisihan dan mengakibatkan korban," kata Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman, Jumat (11/11/2022) pagi.

Saat ini, korban masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Kota Kendari, dalam kondisi kritis.

Sementara tiga pelaku pengeroyokan yang sudah diketahui identitasnya, masih dalam pengejaran polisi.

Editor : Asdar Zuula