KOLAKA UTARA, iNewsKendari.id - Suasana Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) mendadak memanas, Rabu (11/6/2025)
Amarah meledak dari salah satu anggota legislatif Fraksi PDIP, Ansar Ahosa. Ia menggebrak meja dan memerintahkan Satpol PP menutup pintu rapat untuk mencegat Direktur PT Tambang Mineral Maju (TMM) keluar ruangan sebelum ada keputusan jelas terkait pemberdayaan pengusaha lokal.
RDP ini merupakan yang kedua, sebagai tindak lanjut aspirasi masyarakat dan pelaku usaha lokal yang menuntut keterlibatan mereka dalam aktivitas pertambangan di wilayah IUP PT TMM.
Namun, rapat yang berlangsung selama enam jam itu berubah panas ketika anggota Komisi II menuding PT TMM lebih mengakomodir pengusaha dari luar daerah seperti Kalimantan, Makassar, dan Jawa, ketimbang pelaku usaha lokal Kolaka Utara yang telah memenuhi persyaratan administrasi.
“Tripel M ini baru ajukan permohonan Senin lalu, langsung diakomodir. Pengusaha lokal dua bulan belum dijawab, ini yang saya tidak terima,” teriak Ansar sambil membanting tangan ke meja.
Tak hanya itu, kemarahan Ansar semakin memuncak saat Direktur PT TMM meminta waktu satu minggu untuk berkonsultasi dengan direksi di Jakarta.
"Pak Asisten ini hadir sebagai perwujudan Bupati hadir di tempat ini mengemis juga kok saudara tidak punya hati nurani," geramnya.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait
