Terpenting kata Irvan, dalam pengelolaan air bersih yang perlu diperhatikan adalah kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
Olehnya itu, sumber air bersih termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) perlu dijaga dan dirawat.
"Soal kualitas, jika curah hujan tinggi maka airnya akan keruh termasuk jika musim kemarau debit airnya akan berkurang makanya dibutuhkan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) termasuk soal kontinuitas itu tergantung di debit air dan kualitas," jelas Irvan.
Setelah itu, UPTD SPAM akan diupayakan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) kemudian menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda).
"Kami berharap nantinya UPTD SPAM ini menjadi Perumda tetapi harus bisa mandiri dulu, kita tidak ingin Perumda nantinya akan sakit-sakit jadi hari ini kami step by step menyelesaikan setiap tahapan dan persyaratannya," katanya.
Ia juga berharap, ada kesadaran bersama dalam menjaga mata air, sebab hingga saat ini belum ada Instalasi Pengelolaan Air (IPA) sebagai penampung air.
"Jadi kondisi saat ini pusatnya langsung dari sumber mata air eengkoruru," katan Irvan.
"Mata air harus dijaga bersama, dan dibutuhkan tangan-tangan yang baik untuk menjaga areal DAS, serta menjadi tugas bersama agar setiap kendala yang dilihat segera dilaporkan kepada kami," imbuhnya.
Dalam melakukan pelayanan terhadap konsumen, UPTD SPAM meyediakan media sosial untuk menerima saran, masukan dan kritik, serta informasi terkait air bersih.
Hal ini sebagai komitmen menjaga keterbukaan publik dan layanan ekstra, seperti moto UPTD SPAM Dinas PUPR Butur, 'Siap Bekerja Keras, Bekerja Cepat dan Bekerja Tepat'.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait