Mesin pengering jagung ini kata Darwin, akan diupayakan tahun ini atau paling lambat tahun depan. Mesin yang akan diadakan nanti berkapasitas 10 ton dengan harga per unitnya sekitar Rp600 juta hingga Rp700 juta.
"Untuk kesejahteraan para petani, saya siap mengorbankan anggaran perjalanan dinas saya dan anggaran rumah tangga untuk mengadakan mesin pengering jagung," katanya.
Program ketahanan pangan di Muna Barat diyakini Darwin, akan berjalan sukses dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, Muna Barat memiliki potensi pertanian yang sangat besar.
"Dengan komitmen dan perhatian kami yang begitu besar kepada petani, saya berharap program ketahanan pangan ini dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Muna Barat, dalam masa kepemimpinan kami selama lima tahun ke depan," tuturnya.
Harapannya, pemerintah pusat dapat memberikan bantuan maksimal dalam mewujudkan program ketahanan pangan di Muna Barat.
Kepala Desa Marobea, Muslimin Salim, menyambut baik langkah Bupati La Ode Darwin yang terus berkomitmen memberikan perhatian kepada para petani.
Menurutnya, selama kurang lebih 11 tahun Muna Barat mekar, baru kali ini para petani mendapat perhatian khusus dari Bupati.
"Selama ini bantuan yang diterima para petani, khususnya di desa kami ini hanya bersumber dari APBN. Tidak ada dari APBD kabupaten," katanya.
Muslimin, menyampaikan beberapa keluhan para petani jagung selama ini. Salah satunya adalah tidak adanya bantuan alat pertanian, seperti jonder serta tidak adanya bantuan bibit jagung berkualitas.
"Di masa pak bipati kita bapak La Ode Darwin, alhamdulillah para petani selalu mendapatkan perhatian yang maksimal," katanya.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait