Namun, yang membuat stecu benar-benar melejit adalah ketika Faris Adam membungkusnya dalam lagu pop dengan beat ringan dan lirik yang mudah diingat.
Lagu "Stecu Stecu" tak butuh waktu lama untuk meledak di platform seperti TikTok dan Instagram. Banyak pengguna mengunggah video lip-sync, dance, hingga sketsa pendek yang menjadikan kata stecu sebagai punchline.
Tak hanya merujuk pada sikap, stecu kini juga menjelma jadi simbol gaya hidup. Dalam konteks fashion, misalnya, stecu bisa berarti gaya berpakaian santai tapi tetap memikat. “Gaya kamu hari ini stecu banget! Santai tapi keren,” begitu komentar yang kerap muncul di media sosial.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana musik dan media sosial bisa bekerja sama melahirkan bahasa baru yang langsung melekat dalam keseharian. Stecu bukan sekadar kata, tapi ekspresi. Ia adalah bentuk baru dari “playing it cool” yang dibungkus dalam budaya digital lokal.
Dengan popularitasnya yang terus naik, jangan heran kalau kata stecu akan semakin sering terdengar—di tongkrongan, di caption Instagram, hingga di lirik lagu-lagu mendatang.
Jadi, kamu tim stecu atau tim jujur-jujur aja?
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait