3. Punya Ilmu Laduni
Mbah Benu mengambil pendekatan budaya untuk mendekati masyarakat Jawa yang masih mempraktikkan sinkretisme. Dia adalah tokoh yang memiliki pengetahuan yang sangat luas dan integratif. Selain menguasai ilmu Alquran, hadis, fikih, dan tasawuf, Mbah Benu juga memiliki pengetahuan dalam bidang kedokteran, pertanian, perikanan, lingkungan hidup, bela diri, dan hal-hal yang bersifat spiritual.
Konon, Mbah Benu memiliki ilmu Laduni yang turun secara tiba-tiba kepadanya. Selain itu, ia juga dibimbing oleh mursyid-mursyid lain seperti Gus Jogo Rekso di Muntilan, Syech Jumadil Kubro yang dimakamkan di Gunung Turgi, dan Sunan Pandanaran di Klaten.
Dalam ajaran Islam, terdapat dua jenis ilmu, yaitu ilmu kasbi dan ilmu laduni. Ilmu kasbi diperoleh manusia melalui usaha seperti belajar dan eksperimen. Sementara itu, ilmu laduni bersifat rahasia dan diterima secara langsung dari Allah ke dalam hati seseorang.
4. Pernah Kuliah di UGM
Mbah Benu pernah mengikuti kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Namun, ia memutuskan untuk keluar dari UGM meskipun sudah berada di ambang mendapatkan gelar dokter.
Keputusannya itu didasari oleh keyakinannya bahwa ia tidak ingin mengambil uang dari orang-orang yang sakit, menderita, atau meninggal. Selain itu, ia juga melihat ilmu kedokteran sebagai ilmu yang dapat menyebabkan kemusyrikan.
Meski begitu, Mbah Benu tetap memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang kedokteran, termasuk dalam hal suntik, diagnosis, terapi, hingga melakukan operasi kecil-kecilan, yang disertai dengan kemampuan spiritual yang dimilikinya.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait