Sementara itu, Pj Gubernur mengapresiasi aksi Dinas Pendidikan Sulawesi Tenggara serta ribuan Guru dan Siswa di Sultra. Kata Andap, kegiatan menanam serentak ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemprov dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Sultra.
"Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, masyarakat dapat sejahtera, siswa kita juga dapat belajar dengan bebas dan merdeka,” pungkas Pj. Gubernur.
Andap menyebutkan, sayur mayur yang ditanam meliputi 1.004.269 bibit cabai, 902.788 bibit tomat, 370.000 bibit bawang, dan 461.428 bibit lainnya seperti jagung dan terong yang ditanam pada 1.089.027 wadah polybag.
Penanaman 2.738.485 bibit holtikultura ini dilakukan secara serentak pada 418 sekolah yakni SMA/SMK/SLB di Sultra dengan melibatkan 13.562 guru dan 117.175 siswa. Total luas lahan sekolah yang digunakan mencapai 719.645 m2.
Hal menarik lainnya, kondisi inflasi Sultra mencapai 2,87 persen dihitung berdasarkan _year on year_ (yoy) pada November 2023. Diketahui, Oktober 2023 hingga menjelang Desember 2023, Sultra mengalami inflasi yang nilainya sempat mendapat sorotan. Inflasi Oktober 2023 mencapai 3,14 persen dan Desember 2024 mencapai 2,58 persen.
November 2023, harga cabai mencapai Rp100 ribu per kilogram. Penyebabnya, hasil panen cabai tak mampu menyuplai kebutuhan masyarakat Sultra, akibat kemarau panjang melanda dan menyebabkan kekeringan di lahan pertanian warga.
Kadis Pendidikan menambahkan, penanaman serentak ini sebagai bentuk penanganan inflasi yang saat ini tengah gencar dilakukan.
Dia mengungkapkan, program ini digagas sejak beberapa bulan sebelumnya. Menurut Yusmin, perjuangan awal menggagas lokasi Pertanian di wilayah ini terkendala irigasi dan sumber air. Namun, dengan bantuan banyak pihak termasuk Dinas Pertanian Provinsi, pihaknya bisa membantu pengadaan 3 unit sumur bor.
"Pengairan yang ada di Konawe, belum maksimal, kami berharap ada perhatian pemerintah Konawe agar ini bisa terlaksana. Tetapi, Atas kerjasama dengan semua pihak termasuk kabupaten, Dinas Pertanian memberikan bantuan penggemburan tanah Tanah, berupa excavator," tutup Yusmin.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait