Banyak perusahaan tambang saat ini beroperasi di Sultra, mereka mengeruk kekayaan sumber daya alam diantaranya berupa nikel, aspal, emas dan pasir silika.
Perusahaan-perusahaan tambang itu disebut Andap, harusnya memiliki peranan tinggi dalam perekonomian masyarakat, bahkan berdampak signifikan pada pembangunan nasional.
Andap mengingatkan, pertambangan memiliki risiko besar terhadap lingkungan, sosial dan budaya. Konflik yang terjadi biasanya ganti rugi lahan, upaya pelestarian atau perbaikan lingkungan serta dampak sosial budaya seperti tanah adat atau lainnya.
Presiden Jokowi sangat tegas dengan persoalan tambang, saat memberikan pengarahan di acara penyerahan SK Biru TORA di Jakarta, Senin (18/9/2023). Olehnya itu, Andap menegaskan semua perusahaan tambang di Sultra harus patuh aturan.
“Saat itu Presiden tegas loh, terkait tambang. Karena itu saya ingatkan kembali agar stakeholder di Sultra atensi dan tindak lanjut terhadap terhadap arahan Presiden, khususnya agar seluruh perusahaan tambang yang beroperasi di Sultra untuk memiliki pusat persemaian tanaman,” ujar Andap.
Memastikan semua perusahaan tambang di Sultra patuh terhadap aturan, Andap akan menggandeng Forkopimda serta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan pengawasan.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait