KOLAKA, iNewsKendari.id - Warga Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara digegerkan penemuan sosok pria meregang nyawa dalam kondisi tergantung di Kelurahan Mangolo, Kecamatan Latambaga sekitar pukul 17.30 Wita, Senin (27/3/2023).
Pria tersebut diketahui berinisial AW (21), warga jalan Barukang, Kelurahan Latambaga. Ia tewas dalam posisi setengah berdiri dengan leher terjerat dasi atau kacu pramuka yang disambung dengan tali nilon menggelantung ke rangka atap rumah.
Kasubsi Penmas Humas Polres Kolaka, Aipda Riswandi mengatakan jika korban pada pukul 16.00 wita sebagaimana keterangan saksi sedang bermain handphone bersama kedua ponakannya yakni Arham (14) dan Irham (14).
"Jaringan internet disampaikan saksi tiba-tiba lelet hingga kedua ponakannya keluar teras. Melihat keduanya keluar ruangan, korban langsung menutupinya pintu," kata Aipda Riswandi mengutip pernyataan saksi, Selasa (28/3/2023).
Hingga pukul 16.10 wita sambung Aipda Riswandi, Arham berupaya masuk ke rumah untuk mengambil sabun mandi melalui pintu belakang. Arham sempat dihalau dua kali untuk diminta segera keluar rumah oleh korban.
Korban tidak keluar rumah hingga pukul 17.30 wita. Saudara perempuannya bernama Arma kemudian menyuruh Arham untuk memanggil korban untuk buka puasa bersama namun ditolak.
Arma pun berinisiatif untuk memanggilnya sendiri namun tidak ada jawaban dari korban. Karena penasaran, ia mengintip melalui jendela dan menyaksikan saudaranya telah tergantung dalam posisi setengah berdiri.
"Arma langsung menyuruh Wahyu (keluarga Arma) untuk mengabarkan kepada ibunya (Darma) yang sedang berada di Kampung Tua," tuturnya.
Setiba ibu korban di rumah tersebut, jendela depan langsung didobrak agar bisa masuk ke dalam ruangan. Darma langsung memeluk jasad korban dan melepas tali yang menjerat lehernya.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Latambaga dengan cara diboncong menggunakan roda dua namun sia-sia. Upaya visum maupun autopsi tidak dilakukan karena keluarga korban menolak.
Polisi juga menerimah keterangan keluarga korban jika yang bersangkutan seorang pendiam dan kerap depresi jika hadapi masalah. "TKP telah dipasangi garis polisi," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait