Ruksamin, yang telah menjabat sebagai Bupati Konut selama dua periode, mengungkapkan bahwa mereka juga membahas bagaimana mengoptimalkan potensi pertambangan di daerah tersebut dengan tetap memperhatikan konservasi lingkungan. Ia menunjukkan bahwa UEA memiliki pengaturan industri pertambangan yang sangat baik dan mampu memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan ekonominya yang pesat.
"Saya berharap Konawe Utara dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola industri pertambangan dan memperhatikan pengembangan teknologi berbasis energi hijau yang ramah lingkungan. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas lingkungan dan mendorong inovasi yang berkelanjutan," ujar Ruksamin.
Ruksamin, yang juga menjabat sebagai Ketua DPW PBB Sultra, menyatakan bahwa Konawe Utara dan Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang maju dengan sumber daya alam yang melimpah.
Ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai tujuan tersebut, serta menetapkan visi untuk membuat Sultra menjadi pusat energi dunia dan center of excellence di Indonesia, dengan memproduksi Energi Baru Terbarukan (EBT) secara utama.
Setelah bertemu dengan beberapa profesor di Khalifa University, Bupati Konut Ruksamin makan siang bersama Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis. Di sana, Ruksamin juga mengajukan kerjasama di bidang pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan dan energi terbarukan, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Salah satu topik pembicaraan yang dibahas termasuk kerjasama di sektor pertanian seperti cengkeh, kelapa, lada, dan pala dengan tujuan memasarkannya di UEA.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait