Video Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Marah pada Suporter Persikas Viral di Media Sosial

SUBANG, iNewsKendari.id - Video Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, marah kepada suporter Persikas Subang, viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Kejadian tersebut berlangsung pada acara “Nganjang ka Warga” edisi ke-9 yang dilaksanakan di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu (28/5/2025) malam.
Melalui siaran langsung yang ditayangkan di kanal YouTube Humas Jabar, Dedi atau lebih dikenal dengan KDM, tampak naik pitam terhadap sekelompok suporter yang menyuarakan aspirasi mereka di tengah acara. Ia menilai tindakan tersebut tidak pada tempatnya.
“Forum ini milik saya, bukan tempat untuk suporter Persikas. Kalian tidak punya otak,” teriak Dedi dalam video yang kini ramai beredar di berbagai media sosial.
Keributan itu dipicu oleh aksi suporter yang membentangkan spanduk bertuliskan “Selamatkan Persikas” sambil menyanyikan lagu-lagu dukungan untuk klub sepak bola lokal tersebut. Aksi tersebut dilakukan di hadapan Gubernur dan dianggap mengganggu jalannya acara, yang merupakan bagian dari kegiatan pelayanan publik dan pertunjukan budaya Jawa Barat.
Pasca kejadian, aparat kepolisian mengamankan sebanyak 21 orang suporter untuk dimintai keterangan. Kasatreskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun, menyebutkan bahwa para suporter tersebut dibawa ke Polsek Ciasem guna dilakukan klarifikasi serta pendataan.
“Setelah proses selesai, seluruh suporter dipulangkan dalam kondisi baik dan diserahkan kepada orang tua masing-masing,” jelasnya pada Jumat (30/5/2025).
Sebagian suporter dipulangkan pada malam itu juga, sementara sisanya diminta kembali keesokan harinya untuk memberikan keterangan tambahan. Pihak kepolisian sempat mengalami kesulitan menghubungi sejumlah orang tua, sehingga beberapa remaja dijemput langsung dari rumah untuk dibawa ke Mapolres Subang.
Aksi yang dilakukan para suporter dilatarbelakangi oleh kekhawatiran mengenai kemungkinan dijualnya klub Persikas Subang. Namun, cara mereka menyuarakan aspirasi menuai kritik karena dinilai tidak pantas dilakukan di forum resmi pemerintahan.
Kepolisian pun mengingatkan masyarakat, khususnya para pendukung klub, agar menyampaikan pendapat atau keluhan melalui jalur yang sesuai demi menjaga ketertiban bersama.
Editor : Asdar Zuula