JAKARTA, iNewsKendari.id - Ada 4 Negara Muslim yang hilang atau runtuh sepanjang sejarah. Penyebab keruntuhan ini beragam, seperti perang dan konflik internal.
Di kawasan Timur Tengah, banyak negara Muslim yang dahulu kuat, namun kini telah runtuh dan digantikan oleh negara-negara baru.
Empat Negara Muslim yang Telah Runtuh itu adalah:
1. Kekaisaran Persia
Kekaisaran Persia didirikan oleh Koresh Agung (Cyrus the Great) sekitar tahun 550 SM. Pada masa puncaknya di bawah pemerintahan Darius Agung (522-486 SM), wilayah kekuasaan Persia membentang dari Kaukasus dan Asia Barat hingga Makedonia (sekarang Balkan), Laut Hitam, Asia Tengah, Libya, dan Mesir.
Meskipun Persia sering dianggap identik dengan Islam, agama ini baru dominan setelah penaklukan Arab pada abad ke-7 Masehi. Sebelumnya, mayoritas penduduk Persia menganut Zoroastrianisme, salah satu agama monoteistik tertua di dunia yang masih dianut sebagian kecil masyarakat di Iran dan India.
Kekaisaran Persia mulai merosot setelah kegagalan invasi ke Yunani oleh Xerxes I pada 480 SM. Akhirnya, Kekaisaran Persia Akhemeniyah jatuh ke tangan Alexander Agung pada 330 SM. Setelah itu, beberapa dinasti menguasai wilayah Persia, termasuk Kekaisaran Sassania (226-651 M), Persia Islam (700-1400 M), dan Dinasti Qajar hingga abad ke-20. Kini, wilayah tersebut dikenal sebagai Iran.
2. Kesultanan Turki Utsmani
Kesultanan Turki Utsmani, yang berkuasa selama lebih dari 600 tahun (1300-1922), menguasai wilayah yang luas, termasuk Yunani, Bulgaria, Rumania, Makedonia, Hongaria, Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, Mesir, dan sebagian besar pesisir Afrika Utara.
Kesultanan ini dipimpin oleh seorang khalifah, yang dianggap sebagai pemimpin umat Muslim. Namun, kekuatan Turki Utsmani mulai melemah setelah kekalahan dalam Pertempuran Lepanto (1571). Keruntuhan besar terjadi setelah kekalahan mereka dalam Perang Dunia I, yang menyebabkan Turki Utsmani kehilangan hampir seluruh wilayah di Eropa dan Afrika.
Pada 1920, Inggris dan sekutunya berhasil memisahkan Arab dari kekuasaan Turki. Revolusi Turki Muda kemudian mengubah bentuk pemerintahan menjadi republik pada 1922, yang menandai berakhirnya kekuasaan sultan.
3. Republik Arab Bersatu
Republik Arab Bersatu merupakan gabungan politik antara Mesir dan Suriah yang diumumkan pada 1 Februari 1958. Penyatuan ini didorong oleh semangat nasionalisme dan solidaritas Arab untuk melawan pengaruh kolonial Barat. Namun, pada akhirnya, Suriah memutuskan untuk memisahkan diri karena merasa hanya menjadi alat bagi Mesir.
Republik Arab Bersatu resmi berakhir pada 28 September 1961, meskipun Mesir tetap menggunakan nama tersebut hingga 2 September 1971 setelah kematian Presiden Nasser.
4. Yaman Utara dan Selatan
Yaman yang kita kenal sekarang merupakan hasil penyatuan Yaman Utara dan Selatan pada tahun 1990. Sebelum bersatu, kedua wilayah tersebut sering terlibat dalam konflik dan perang saudara. Ketidakpuasan wilayah utara terhadap kebijakan rezim di Sana’a, seperti kurangnya perhatian pada infrastruktur, kesejahteraan sosial, kesehatan, dan pendidikan, memicu konflik ini.
Stigma negatif terhadap wilayah utara oleh elite politik di Sana’a memperburuk situasi, yang akhirnya mendorong gerakan pemberontakan Houthi. Meski Yaman Utara dan Selatan telah bersatu, konflik di Yaman masih sering terjadi hingga saat ini.
Editor : Asdar Zuula