“Politeknik ini disiapkan sebagai link and match, atau titik temu antara industri dengan dunia pendidikan. Dimana Politeknik ini secara langsung menerapkan pembelajaran secara learning by doing. Sehingga lulusan ini menjadi lulusan yang berkualitas dan terampil,” ujar Wisma Bharuna di Kendari, Minggu (29/1/2023).
Menurut Bharuna, hilirisasi industri nikel yang berkembang begitu pesat perlu ditopang dan disokong oleh SDM yang berkualitas, sehingga ke depannya putra-putri bangsa mampu menjadi penggerak membawa Indonesia melompat maju dari negara penerima teknologi menjadi pelopor.
Bharuna berharap, Politeknik ini dapat menjadi ekosistem pengetahuan akademis dan teknologi yang mampu membentuk SDM bangsa Indonesia yang unggul dalam mengelola industri smelter.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas Yayasan Andrew Zhu dan Tony Zhou mengatakan, “Politeknik Tridaya Virtu Morosi diharapkan dapat menciptakan SDM unggul, inovatif, dan kreatif guna mendukung percepatan pembangunan Indonesia.”
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta