JAKARTA, iNews.id - Apa Itu Namimah? Namimah menurut bahasa adalah mengadu domba. Sedangkan menurut istilah adalah menceritakan aib, kejelakan atau keburukan seseorang dengan niat untuk mengadu domba.
Namimah merupakan salah satu sifat atau akhlak mazmumah (akhlak tercela) dalam Islam. Sifat tercela ini harus dihindari oleh Muslim karena mendatangkan bahaya baik bagi orang tersebut maupun orang lain bahkan hingga membahayakan negara.
Orang yang suka berbuat namimah pun amal perbuatan baiknya akan sia-sia karena dimakan habis oleh perbuatannya yang suka mengadu domba dan menebar fitnah. Orang yang suka menghasut juga bisa merusak tali persatuan.
Allah SWT berfirman:
هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ
Artinya: Yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah," (QS. Al Qalam: 11).
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan ayat tersebut bahwa orang yang berjalan di antara manusia kian kemari menghambur fitnah dan mengadu domba di antara mereka, dan menebarkan hasutan di antara orang-orang yang sedang bersitegang (bermusuhan).
Perbuatan ini dinamakan dengan sebutan al-haliqah, yakni yang mencukur habis amal kebaikan. Orang yang suka berbuat namimah juga akan mendapat adzab kelak di alam kubur.
Di dalam kitab Sahihain disebutkan Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ: "إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ، وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ" الْحَدِيثَ
Rasulullah Saw. melewati dua buah kuburan, lalu bersabda: Sesungguhnya penghuni kedua kuburan ini benar-benar sedang diazab, dan keduanya diazab bukanlah karena mengerjakan dosa besar. Salah seorangnya mempunyai kebiasaan tidak pernah bersuci sehabis buang air kecilnya, sedangkan yang lainnya mempunyai kebiasaan berjalan kian kemari menghambur hasutan (mengadu domba)".
Imam Ahmad juga meriwayatkan hadits semisal bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
قَالَ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ هَمّام؛ أَنَّ حُذَيفة قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّات".
Abu Huzaifah pernah mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Tidak dapat masuk surga orang yang banyak mengadu domba.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa orang yang suka berbuat namimah tidak akan masuk surga. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ" يَعْنِي: نَمَّامًا
Dari Huzaifah yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Tidak dapat masuk surga orang yang banyak mangadu domba. (HR. Ibnu Majah).
Orang yang suka mengumbaar hasutan dan menebar fitnah dicap oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagai orang paling buruk. NabiS AW telah bersabda:
عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ بْنِ السَّكَنِ؛ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخِيَارِكُمْ؟ ". قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: "الذين إذا رُؤوا ذُكر اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ". ثُمَّ قَالَ: "أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشِرَارِكُمْ؟ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ، الْمُفْسِدُونَ بَيْنَ الْأَحِبَّةِ، وَالْبَاغُونَ لِلْبُرَآءِ العَنَت".
Dari Asma binti Yazid ibnus Sakan, bahwa Nabi Saw. bersabda, "Maukah aku beritakan kepada kalian tentang orang yang paling baik dari kalian?" Mereka menjawab, "Tentu kami mau, ya Rasulullah." Rasulullah Saw. bersabda: (Yaitu) orang-orang yang apabila terselip rasa ria, maka ia segera ingat kepada Allah SWT.
Kemudian Rasulullah Saw. bersabda: Maukah aku beri tahukan kalian tentang orang yang paling buruk di antara kalian. (Yaitu) orang-orang yang suka berjalan kian kemari menghambur hasutan (mengadu domba) dan yang membuat kerusakan di antara orang-orang yang menjalin kasih sayang lagi selalu mengharapkan terjadinya masalah di kalangan orang-orang yang tidak berdosa. (HR. Ibnu Majah).
Dari ayat Al Quran dan beberapa hadits di atas jelas menegaskan bahwa perbuatan namimah atau suka menebar aib, menghasut dan menebar fitnah sangat tercela dan dapat merusak persatuan serta rasa kasih sayang sesama. Karena itu, jika mendapati orang yang suka berbuat namimah sebaiknya segera menghindar atau menjauhinya.
Selain itu, terus berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari sifat namimah yang dapat merusak amal ibadah. Na'udzubillah.
Wallahu A'lam.
Editor : Asdar Zuula