Dalam kopi tubruk, bubuk kopi dituangkan terlebih dahulu sebelum disiram air panas, lalu diaduk secara perlahan.
"Proses pengadukan ini menciptakan efek turbulensi yang memperpanjang kontak bubuk kopi dengan air panas, sehingga menghasilkan aroma dan rasa yang lebih kuat," jelasnya.
Selain itu, pengadukan yang tidak terlalu lama juga membantu mengurangi rasa pahit dalam kopi. Seiring waktu, suhu air turun secara bertahap, memungkinkan pelepasan aroma dan rasa secara perlahan, yang membuat kopi semakin nikmat.
Mewarisi Seni Menyeduh Kopi
Membuat secangkir kopi yang sempurna bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah seni. Teknik yang telah ada selama berabad-abad ini membuktikan bahwa nenek moyang kita, meski belum mengenal fisika dan kimia secara formal, telah menemukan metode penyeduhan yang menghasilkan cita rasa luar biasa.
"Teknologi tepat guna seperti kopi tubruk ini sepatutnya kita jaga dan wariskan kepada generasi berikutnya," pungkas Prof Ronny.
Bagi pecinta kopi, memahami ilmu di balik proses penyeduhan dapat membuka jalan menuju pengalaman minum kopi yang lebih maksimal. Siapa sangka, turbulensi kecil dalam air panas bisa menjadi kunci di balik secangkir kopi yang lebih kaya rasa?
Editor : Asdar Zuula