GAZA, iNewsKendari.id - Di bawah langit cerah Lebanon, ketegangan kembali mengusik ketenangan yang rapuh. Pasukan penjaga perdamaian PBB, dikenal sebagai UNIFIL, melontarkan tuduhan serius kepada Israel atas apa yang mereka sebut sebagai "pelanggaran mencolok" terhadap Resolusi Dewan Keamanan 2006.
Resolusi ini adalah landasan gencatan senjata yang disepakati pada November lalu dengan kelompok Hizbullah.
Pernyataan ini muncul di tengah peringatan dari pemimpin Hizbullah, Naim Qassem. Ia menegaskan bahwa kesabaran mereka terhadap pelanggaran Israel mulai menipis, mengisyaratkan bahwa waktu 60 hari yang diberikan untuk pelaksanaan gencatan senjata mungkin tidak akan cukup.
Gencatan senjata yang berlaku sejak 27 November itu telah dirundung oleh tuduhan pelanggaran dari kedua belah pihak. Pagi itu, pasukan penjaga perdamaian menyaksikan dengan mata kepala sendiri, sebuah buldoser milik militer Israel menghancurkan tong biru penanda garis penarikan di Labbouneh, dan menara observasi milik Angkatan Bersenjata Lebanon, tak jauh dari posisi UNIFIL.
"Penghancuran ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap Resolusi 1701 dan hukum internasional," tegas UNIFIL, seperti dilaporkan Al Arabiya.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait