Saat ini kata Fanda, pasokan BBM dan LPG cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, terutama di momen menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Selama periode Satgas Nataru 2024, tren konsumsi BBM wilayah Sulawesi diestimasikan mengalami peningkatan. BBM jenis Gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) diprediksi naik 7,8%. BBM jenis Gasoil (Biosolar dan Dex Series) diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1,3% dibanding harian normal,” katanya.
“Untuk LPG (Subsidi dan Nonsubsidi) diperkirakan naik 1,3%. Sedangkan untuk Avtur diproyeksikan akan mengalami kenaikan realisasi sebesar 3,1% dibanding konsumsi rata-rata normal,” imbuh Fanda.
Fanda menambahkan, khusus wilayah Sulawesi Utara (Sulut), demand Gasoline selama periode Satgas ini meningkat sekitar 8,3% vs normal dan Gasoil (transportasi darat) naik sekitar 1,0% vs normal. Sedangkan demand LPG meningkat 3,2% dan demand Avtur meningkat sekitar 2,5% vs normal.
Secara keseluruhan kata Fanda, stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan. Pertamina memiliki empat konsep utama layanan Satgas yaitu Layanan Energi, Layanan Remote Area, Layanan Promosi, dan Layanan Tambahan.
Pada Layanan Energi, Pertamina menyediakan layanan BBM dan LPG melalui
702 SPBU, 77 SPBUN, 23 AMT PSO, 3 AMT NPSO, 3 SPBB, 205 Pertashop, 17 Terminal BBM, 328 Unit Mobil Tangki, 7 Terminal LPG/SPPEK, 388 Agen PSO, 87 Agen NPSO, 42 SPBE PSO, 8 NPSO, 15 BPT PSO dan 2 BPT NPSO, yang mana kesemuanya disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain itu Pertamina juga memiliki Layanan Remote Area guna mengantisipasi kendala suplai ke remote area (kepulauan kecil) akibat cuaca ekstrim, sehingga Pertamina melakukan Built Up Stock BBM di SPBU dan stok LPG di Agen/Pangkalan. Pada layanan ini juga Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah merealisasikan 60 SPBU BBM Satu Harga yang terletak di daerah Terluar, Terjauh dan Terdepan (SPBU 3T) di wilayah Sulawesi.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait