Namun beberapa waktu terakhir, menurut La Ode Ida, tidak ada lagi perwakilan di parlemen pusat maupun pemerintah daerah yang serius memperjuangkan itu.
"Dan jika (Lukman Abunawas-La Ode Ida) diberikan amanah (menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra) akan berkomitmen untuk kembali memperjuangkan pemekaran Provinsi Kepton dan ini menjadi prioritas kami kedepannya," ujarnya.
La Ode Ida menegaskan, bukan hanya itu, saat duduk di DPD RI, ia juga memperjuangkan Aspal Buton hingga terbit Peraturan Menteri (Permen) PUPR, sehingga dengan adanya Permen tersebut harusnya Aspal Buton sudah bisa digunakan secara nasional.
Namun kata Ida, hal tersebut tidak bisa terlaksana, karena setelah ia tidak menjabat, tidak ada lagi perwakilan daerah di pusat yang serius untuk memperjuangkan hal ini.
"Pemimpin di daerah juga tidak ada yang serius, kenapa mesti di seriusi? Kenapa mesti kita support? karena lawan kita para mafia untuk itu pemerintah daerah mesti hadir memberikan dukungan terhadap aspal Buton," ungkapnya.
La Ode Ida menegaskan, jika pasangan calon akronim LA-IDA diberi amanah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, akan memaksimalkan potensi Aspal Buton.
"Jika diberikan amanah, apa yang pernah saya perjuangkan di DPD RI hingga terbitnya Permen PUPR untuk menggunakan Aspal Buton secara nasional, ini kita akan maksimalkan kembali," katanya.
Selain itu, La Ode Ida menyampaikan bahwa, saat di DPD RI, ia turut terlibat memperjuangkan tenaga honorer.
Jika nanti Lukman Abunawas-La Ode Ida, diberikan amanah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, kesejahteraan pegawai menjadi salah satu prioritas mereka.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait