KENDARI, iNewsKendari.id - Pengurus KONI Sulawesi Tenggara (Sultra), didesak segera mengundurkan diri.
Desakan ini disampaikan pemerhati olahraga Sultra, Erikson Ludji, setelah prestasi buruk pada PON XXI Aceh-Sumut, yang baru saja digelar.
Erikson menegaskan, pengunduran diri Pengurus KONI Sultra, bentuk tanggung jawab atas prestari buruk tersebut.
“Kegagalan ini tidak terbantahkan merupakan tanggung jawab KONI Sultra sebagai pemangku olahraga prestasi. Prestasi negatif yang diraih sangat berbanding terbalik dengan perhatian besar yang diberikan Pemprov, termasuk dana hibah sebesar Rp11 miliar, serta antusiasme Pj Gubernur saat melepas kontingen,” tegas Erikson. Senin (23/9/2024).
Mantan sekretaris KONI Sultra ini, tidak menyalahkan atlet, pelatih maupun Pengprov Cabor atas presetasi buruk di PON XXI Aceh-Sumut.
Sebab menurut Erikson, waktu persiapan yang minim yakni, hanya 20 hari pelatihan tanpa pengawasan yang memadai, turut menjadi penyebab utama.
"Tidak mungkin prestasi bisa dicapai dengan kondisi seperti ini, apalagi Ketua satu yang bertanggung jawab atas prestasi tidak memiliki pemahaman mendalam tentang proses raihan olahraga," ungkapnya.
Langkah terbaik kata Erikson, pengurus KONI Sultra mengundurkan diri secara terhormat sebelum Sulawesi Tenggara semakin dipermalukan oleh provinsi lain.
"KONI kabupaten/kota dan cabang olahraga anggota KONI Sultra pasti sepakat, tidak ada evaluasi atau kesempatan kedua sebelum kondisi makin memburuk," pungkasnya.
Lanjut Erikson, jika hal ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin para atlet akan memilih berhenti berkarir dalam dunia olahraga sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap kepengurusan KONI saat ini.
Diketahui pada PON XXI Aceh-Sumut, Provinsi Sulawesi Tenggara berada diurutan 34, dan hanya mampu meraih 1 medali emas dari 14 medali yang dikumpulkan.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait