JAKARTA, iNewsKendari.id - Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mengembangkan potensi fashionnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
Ini tercermin dari upaya promosi tenun khas Sultra, yang terus dilakukan baik di tingkat nasional maupun internasional, termasuk melalui partisipasi dalam Indonesia Fashion Week (IFW), sebuah event internasional bergengsi yang didukung oleh 5 kementerian dan 30 Dewan Kerajinan Daerah di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).
Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, secara langsung menghadiri Indonesia Fashion Week (IFW) di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC), pada Jumat (29/3/2024).
Dalam acara tersebut, Andap, memberikan apresiasi atas kreativitas dan inovasi para desainer yang telah berperan dalam mengembangkan fashion dengan menggunakan kain tenun khas Sultra.
Indonesia Fashion Week menjadi wadah yang menyatukan para pelaku industri mode, desainer berbakat, dan komunitas kreatif, untuk memperkenalkan kekayaan serta inovasi dalam dunia mode Indonesia, dengan tema kali ini, "Langgam Jakarta Teranyam",
"Alhamdulillah selaku PJ Gubernur Sulawesi Tenggara, saya bangga Karya Cita Bumi Anoa (Cita adalah nama lain sandang) tampil di Indonesia Fashion Week 2024," ungkap Andap Budhi Revianto.
Fashionshow Provinsi Sulawesi Tenggara, kata Andap, menampilkan fashion yang didasarkan pada tenun asli, hasil karya tangan para perajin lokal, bukan printing.
"Bagi saya, Tenun bukan sekadar selembar kain. Tenun menunjukkan dedikasi para Pengrajin yang mempertahankan akar budaya," ujar Andap.
Sekjend Kemenkumham RI itu menambahkan, busana yang dihadirkan dalam perhelatan ini merupakan perpaduan Cipta Karsa dari Pengrajin Tenun dan Perancang busana. Kolaborasi talenta anak bangsa yang didasari keyakinan, dedikasi, dan kecintaan pada tanah air.
"Terima kasih untuk semua Pengrajin dan Perancang yang terlibat, juga Dekranasda dan Dinas Pariwisata yang memberi motivasi pada mereka. Pagelaran busana sore ini jadi bukti, bahwa kita bisa bersama bergandengan tangan menghasilkan karya untuk negeri," jelasnya.
"Sebagai tanda pula bahwa kita mencintai Indonesia dengan terus berkarya. Karya tentang Indonesia, karya tentang harmoni dalam keberagaman seperti kisah warna dan motif yang terkandung di setiap lembar tenun Sulawesi Tenggara," tambahnya.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait