KENDARI, iNewsKendari.id - Ribuan warga Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terdampak banjir dan tanah longsor.
Pemerintah bersama warga mulai melakukan pembersihan dan menyiapkan fasiltas umum untuk korban banjir, Sabtu (9/3/2024).
Menurut Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, banjir terparah di Kelurahan Sanua dan Kampung Salo.
Yusup yang juga Kepala BPBD Sultra, menyebutkan, warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor berjumlah 3000 Kepala Keluarga (KK), dua warga meninggal dunia akibat banjir.
"Seluruh komponen masyarakat mulai dari tingkat pemerintahan kota, provinsi dan pusat sudah berjibaku untuk bagaimana menangani banjir ini, tadi barusan juga dari pemerintah pusat melalui bnpb untuk melakukan asesmen terhadap kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh banjir, ini sudah kami lakukan insyaallah dalam waktu yang tidak terlalu lama apabila hasilnya sudah ada kita akan lakukan perbaikan kepada masyarakat," kata Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, saat mengunjungi korban banjir di Jalan Lasolo, Sabtu (9/3/2024).
Sementara, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, yang mengunjungi warga terdampak banjir di Jalan Lasolo Kelurahan Sanua, Sabtu (9/3/2024) menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, telah menyiapkan sejumlah fasilitas untuk membantu korban banjir.
Penanganan pasca-banjir, kata Andap, masih melakukan koordinasi bersama pemerintah pusat untuk melakukan normalisasi atau pengerukan kali yang menyempit akibat banjir.
"Bantuan sosial dinas sosial kemudian juga kepala perangkat daerah yang lain juga turut berkontribusi sebut saja untuk pupr, kita koordinasikan dengan balai sungai untuk melaksanakan normalisasi ya, dan langkah-langkah yang lainnya. untuk intinya adalah kita recovery terhadap masalah ini," ungkap Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto.
Data BPBD menyebutkan, banjir di Kota Kendari terjadi pada 7 Kecamatan, ratusan rumah warga rusak, dan 5 rumah hanyut.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait