Mengungkap Alasan Merekam Diri Sendiri saat Berhubungan Intim, Berikut Ulasannya

Sulistiyowati
Mengungkap Alasan Merekam Diri Sendiri saat Berhubungan Intim. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsKendari.id - Dalam beberapa situasi, ada kecenderungan untuk mengamati diri sendiri dalam aktivitas seksual melalui layar dengan melibatkan auto-erotisme, atau keinginan untuk mencari kenikmatan seksual dalam diri sendiri.

Dalam hal ini, individu melihat diri mereka terlibat dalam aktivitas seksual dengan orang lain, merasakan gairah dari gambar diri sendiri dan kehadiran orang lain, seperti bermain peran seksual atau menggunakan alat bantu.

Banyak pertanyaan muncul mengenai motivasi mereka saat terlibat dalam hubungan seksual semacam ini. Selain itu, ada kemungkinan mereka memiliki obsesi untuk merekam aktivitas seksual mereka sendiri, apa pun aktivitasnya.

Fenomena ini menjadi topik hangat di kalangan pengguna internet karena adanya video syur yang diduga melibatkan Rebecca Klopper yang sedang menjadi viral di media sosial.

Rebecca Klopper bukanlah satu-satunya tokoh terkenal di Indonesia yang terlibat dalam kasus video syur. Sebelumnya, beberapa selebriti dan penyanyi juga telah mengalami situasi serupa.

Mengapa orang tertarik merekam kegiatan intim mereka sendiri menjadi perdebatan di antara pengguna internet. Hal ini dikarenakan kegiatan ini diduga dilakukan karena individu memiliki obsesi pada diri sendiri atau saat berhubungan dengan pasangan.

Menurut Annabelle Knight, seorang pakar seks dan hubungan di Lovehoney, dalam laporan Metro.co.uk, obsesi atau kegemaran tersebut muncul karena memberikan kenikmatan kepada individu yang terlibat.

"Lebih banyak orang yang memfilmkan diri mereka berhubungan seks dengan pasangannya karena itu menyenangkan," kata Annabelle Knight.

Dalam penjelasannya, Annabelle menyatakan bahwa saat ini terdapat banyak pasangan yang menikmati menonton rekaman pribadi mereka setelah berhubungan intim. Tindakan ini bahkan dapat memicu gairah mereka, sehingga pasangan tersebut cenderung ingin melakukannya lagi.

"Dan jika Anda akan berdandan dengan pakaian seksi untuk suatu sesi, tentu saja Anda akan menginginkan rekaman aksinya." lanjutnya.

Menurut hasil studi yang dirilis oleh situs kencan Illicit Encounters, sekitar sepertiga pasangan memiliki kecenderungan untuk membuat rekaman intim, sementara tiga perempat dari partisipan menyatakan bahwa mereka menggunakan ponsel mereka untuk meningkatkan kehidupan seksual mereka, baik dengan mengambil foto atau menonton video erotis pribadi maupun video porno.

Annabelle memberikan saran agar tindakan ini dilakukan dengan bijak, yaitu menghindari penggunaan alkohol saat membuat rekaman dan melakukannya hanya dengan pasangan yang dipercayai, guna mencegah tersebarnya rekaman pribadi tersebut.

"Bukan ide bagus mengeluarkan kamera dengan pasangan baru atau seseorang yang tidak Anda percayai sepenuhnya. Siapa yang tahu di mana rekaman itu akan berakhir? Anda hanya tidak tahu dengan siapa mereka akan berbagi.”

“Dengan segala cara membuat film dengan seseorang yang Anda percayai tetapi dengan perjanjian ketat bahwa Anda berdua menghapus rekamannya jika terjadi perpecahan.” tutup Annabelle.

Dalam konteks tersebut, Stu Nugent, seorang ahli seksologi dari Lelo, mengungkapkan alasan tambahan mengapa beberapa individu tertarik untuk merekam diri saat terlibat dalam aktivitas intim adalah karena pengalaman erotis pribadi yang mereka rasakan.

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Dr. Becky Spelman, seorang pakar hubungan dari We-Vibe, yang mengungkapkan bahwa beberapa orang mungkin terlibat dalam tindakan tersebut karena mereka menemukan kepuasan seksual melalui pengalaman erotis pribadi.

Editor : Asdar Zuula

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network