KENDARI, iNewsKendari.id - Direktur PT Golden Anugerah Nusantara (GAN), didampingi kuasa hukum memenuhi panggilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (6/12/2022) sore.
Direktur PT GAN hadir di Kejati Sultra, untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor dugaan korupsi, dengan terlapor PT Citra Silika Malawa (CSM).
Ini merupakan panggilan pertama pelapor, sejak melaporkan PT CSM, di Bidang Pidana Khusus Kejati Sultra, pada 27 Oktober 2022.
Menurut kuasa hukum PT GAN, Kadir Ndoasa, PT GAN melaporkan PT CSM atas dugaan tindak pidana korupsi, karena diduga melakukan penambangan di luar area 17 hektare miliknya.
Kadir Ndoasa menjelaskan, dugaan korupsi yang dilaporkan bernilai fantastis, diperkuat dengan beberapa bukti, termasuk dokumen dari instansi terkait.
Dugaan korupsi nilainya cukup signifikan ini, berdasarkan laporan dari pengawas terpadu pertambangan dan batubara Kabupaten Kota se-Sultra. Indikasi kerugian negara bisa mencapai Rp560 miliar, akibat aktivitas PT CSM selama 2013 hingga 2014, dari IUP 17 hektare, ke 20 hektare, kemudian lompat 475 hektare.
"Laporannya itu tertanggal 27 Oktober (2022) ya, dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh PT CSM, karena melakukan penambangan di luar area daripada 17 hektare itu," jelas Kadir Ndoasa di Kantor Kejati Sultra, Selasa (6/12/2022).
Kasipenkum Kejati Sultra, Dody membenarkan adanya pemeriksaan dilakukan Pidsus terhadap Direktur PT GAN, pada Selasa (6/12/2022) sore. Namun Dody, belum bisa memberikan keterangan lebih jelas terkait proses hukum kasus ini, karena masih tahap penyelidikan.
"Kemarin itu dilakukan pemeriksaan terkait adanya laporan dari PT GAN, karena ini masih dalam tahap penyelidikan, jadi kita belum bisa bicara lebih banyak ya," jelas Dody di ruang kerjanya, Rabu (7/12/2022).
Pihak PT GAN berharap, Kejati Sultra mengambil langkah cepat melakukan penyitaan lokasi, agar tidak ada lagi aktivitas di lokasi IUP PT GAN, untuk mencegah kerugian materil lebih besar.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait