get app
inews
Aa Read Next : Buka Puasa Bersama Ribuan Warga Konsel, Cagub Sultra Ruksamin Sampaikan Siap Gratiskan UKT Mahasiswa

Manfaat Puasa Diungkap Ilmuwan Eropa dan Inggris

Rabu, 13 Maret 2024 | 20:16 WIB
header img
Manfaat Puasa Diungkap Ilmuwan Eropa dan Inggris. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsKendari.id - Sejumlah ilmuwan Eropa dan Inggris menemukan bahwa puasa dapat membantu organ tubuh dalam memproduksi protein dengan lebih efisien, yang berdampak positif pada penyakit seperti rematik dan jantung.

Ilmuwan menyatakan, manfaat puasa hanya dapat dirasakan jika dilakukan dengan benar. Manfaatnya baru terasa setelah berpuasa lebih dari tiga hari, dan mencapai puncaknya setelah dilakukan lebih dari seminggu.

"Untuk pertama kalinya, kita dapat melihat apa yang terjadi pada tingkat molekuler di seluruh tubuh saat kita berpuasa,” kata Claudia Langenberg, ahli epidemiologi dari Queen Mary University of London dikutip dari Science Alert.

Penelitian kami kata Claudia, menunjukkan bahwa puasa memberikan manfaat kesehatan selain menurunkan berat badan, tetapi manfaat ini hanya terlihat setelah tiga hari pembatasan kalori total. Puasa mungkin tidak memberikan manfaat yang dirasakan jika dilakukan terlalu singkat atau terlalu lama.

Claudia menyarankan agar memastikan minum banyak air sebelum memulai puasa untuk memaksimalkan manfaatnya. Tanpa itu, risiko dehidrasi meningkat karena sekitar 20 persen cairan tubuh biasanya berasal dari makanan.

Penelitian tentang manfaat puasa telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa studi menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan beberapa aspek kesehatan manusia, seperti penurunan berat badan, penurunan tekanan darah, peningkatan kepadatan tulang, dan pengendalian nafsu makan.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa mengalami kelaparan dalam waktu singkat dapat memperlambat proses penuaan alami dan mungkin memperpanjang umur seseorang.

"Kekurangan makanan telah menjadi situasi default sepanjang evolusi manusia, dan tubuh kita adalah hasil dari proses seleksi untuk fleksibilitas metabolisme yang tinggi untuk bertahan hidup dalam jangka waktu lama tanpa makanan,” tutur Claudia, penulis penelitian tersebut.

Editor : Asdar Zuula

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut